Mengenal 14 Alat Musik Tradisional dari Riau yang Unik dan Khas

Mengenal alat-alat musik dari Riau yang mencakup dari berbagai suku bangsa yang unik dan khas.


Riau adalah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Sumatera. Daerah ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selar Malaka.

Provinsi Riau terdiri dari Suku Melayu yang paling mendominasi, disamping Suku Jawa, Minang, Batak, Bugis, Tionghoa, hingga Sunda. Berbicara soal kebudayaan, Riau juga memiliki beragam kebudayaan yang kaya. Di sini, kita akan membahas salah satu bentuk kebudayaan masyarakat Riau, yaitu alat musik tradisional yang bermacam-macam jenis.


Baca juga: Mengenal 13 Alat Musik Tradisional Sumatera Utara yang Khas dan Kaya


1. Gambus

Gambus merupakan salah satu jenis musik instrumental tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu. Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat Melayu di Pekanbaru yang terjadi dari masa ke masa membuat perubahan pandangan masyarakat terhadap kesenian Gambus dan Zapin.

Jadinya, musik Gambus beralih fungsi menjadi pengiring Zapin di pentas, bahkan lebih berkembang daripada sebelumnya. Gambus Melayu Riau merupakan adopsi dari Gambus al Ud yang semula berfungsi sebagai hiburan yang religius dimainkan secara individu di rumah, atau juga sebagai hiburan bagi nelayan di atas perahu. Perubahan fungsi menggeser karakter lagu yang bernuansa Islami menjadi lagu yang lebih sekuler.

2. Gambang Camar

Gambang Camar merupakan alat musik khas Riau yang terbuat dari kayu dan logam. Alat musik ini termasuk jenis instrumen xilofon, yang terdiri dari enam bilah kayu hitam yang ditempatkan pada rak bersayap. Gambang Camar biasa dimainkan saat peringatan hari besar Islam dan acara hiburan sehari-hari.

3. Gendang Silat

Gendang Silat merupakan salah satu jenis gendang khas Riau, terbuat dari kayu, rotan, dan kulit binatang. Bentuknya berupa gendang berkepala ganda seperti pada umumnya. Dalam tradisi Riau, Gendang Camar biasa digunakan sebagai pengatur irama dalam lagu, atau sebagai penentu dan pengubah gerak pada Tari Silat.

4. Gendang Nobat

Istilah ‘nobat’ sendiri berasal dari bahasa Persia, yaitu ‘nau’ yang berarti sembilan dan ‘bat’ yang berarti alat musik. Gendang Nobat terbuat dari bahan kayu, rotan, dan kulit binatang. Instrumen ini merupakan salah satu perangkat dalam alat musik Melayu.

Gendang Nobat biasa dimainkan bersama dengan gendang negara, nafiri, kopok-kopok, dan gong maha guru. Alat musik ini juga dianggap sakral dan lagu-lagunya tidak boleh dimainkan secara sembarangan, bahkan alat musik ini tidak boleh dilangkahi. Para pemain gendang nobat berasal dari keluarga kerajaan atau keluarga yang telah ditunjuk

Gendang Nobat merupakan replika dari gendang nobat Kesultanan Indragiri yang aslinya disimpan oleh keluarga Sultan Mahmud ke-25. Gendang ini dianggap sakral dan menjadi regalia Kesultanan Indragiri. Alat musik ini biasa dimainkan pada saat penobatan Sultan Indragiri Narasinga II pada tahun 1473 M, dan juga penobatan sultan-sultan selanjutnya.


Baca juga: Mengenal 9 Alat Musik Tradisional Bengkulu yang Unik dan Khas


5. Gong

Seperti gong pada umumnya yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, alat musik ini terbuat dari kayu dan logam. Dalam tradisi Riau, gong digunakan untuk mengiringi tarian, joget, seni suara, dan lainnya. Dalam perangkat musik nobat, gong berperan sebagai penyemangat.

7. Nafiri

Nafiri merupakan alat musik khas daerah Riau yang terbuat dari kayu. Alat ini berbentuk menyerupai serunai dan termasuk dalam kelompok hobo. Alat musik ini juga banyak dikenal oleh masyarakat malaysia sebagai alat musik kerajaan dan hanya dimainkan pada upacara kerajaan.

Meskipun berbentuk menyerupai terompet, namun suara dan irama yang dihasilkan nafiri sangat berbeda dengan alat musik tiup pada umumnya. Hal tersebut bisa dilihat pada permainan nafiri dalam pertunjukan Mak Yong, sebuah seni tari tradisional Riau yang masih sering dipentaskan hingga kini.

Nafiri biasa dimainkan untuk mengiringi Tari Inan pada pertunjukan teater tradisional Mak Yong, dan juga digunakan sebagai pelengkap alat musik saat penobatan raja pada masa lalu. Selain itu, alat ini juga digunakan sebagai alat musik utama pada musik robat di masyarakat dan pengiring pementasan gerakan-gerakan silat.

Sebelumnya, alat musik nafiri juga diyakini sebagai alat musik spiritual yang konon bisa memanggil roh leluhur atau nenek moyang.

8. Rebana Ubi

Rebana Ubi merupakan alat musik tradisional Riau yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Alat ini termasuk dalam jenis gendang yang merupakan alat musik perkusi. Dibandingkan dengan rebana biasa, rebana ubi memiliki ukuran yang lebih besar dengan diamter terkecil-nya mencapai 70 cm dan tinggi hingga 1 meter.

Dalam permainannya, rebana ubi dapat digantung secara horizontal atau dibiarkan di atas lantai agar bisa dimainkan. Di masa dahulu, rebana ini diyakini memiliki fungsi sebagai alat penyebar berita adanya pernikahan penduduk setempat atau adanya bahaya yang datang. Biasanya, rebana ini diletakkan di tempat yang tinggi dan dipukul dengan ritme tertentu sesuai informasi yang ingin disampaikan.

9. Akordeon

Akordeon yang berasal dari Melayu Riau nyaris sama dengan akordeon yang ditemukan oleh Buschmann dari Jerman. Meskipun terlihat mudah, rupanya akordeon termasuk alat musik yang cukup sulit dimainkan. Akordeon menghasilkan tangga nada diatonik yang sesuai dengan lirik lagu yang berupa pantun.

Cara memainkannya, pemain memegang alat musik akordeon dengan dua tangan, lalu memainkan tombol-tombol akord dengan jari-jari tangan kiri. Sementara itu, jari-jari tangan kanan memainkan melodi lagu yang sedang dibawakan. Biasanya, pemain yang sudah terbiasa dan terlatih sangat terampil berganti-ganti tangan.

Sewaktu dimainkan, akordeon ditarik dan didorong untuk mengatur pergerakan udara yang ada di dalam alat musik tersebut. Pergerakan udara yang keluar ke bagian lidah itulah, akordeon dapat menghasilkan suara. Suara tersebut dapat diatur nadanya dengan menekan tombol-tombol lidah dengan tangan kanan.

10. Genggong Talang Mamak

Genggong adalah sejenis harpa mulut yang terbuat dari kayu dan banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Riau. Alat musik ini biasa digunakan sebagai hiburan di waktu senggang,

11. Marwas

Marwas, atau juga biasa disebut meruas atau merwas, merupakan alat musik jenis gendang berkepala ganda, terbuat dari kayu, rotan, dan kulit binatang. Gendang ini biasa dimainkan sebagai pemberi tempo dalam tarian zapin bersama biola, gambus, dan suling madruf.

12. Gedombak

Gedombak merupakan alat musik tradisional Riau berbentuk menyerupai gendang yang terbuat dari kayu, kulit binatang, dan rotan. Gendang ini biasa dimainkan untuk mengiringi teater Mak Yong yang populer di daerah Riau. Gedombak dimainkan berpadu dengan alat musik nafiri, gong tetawak, breng-breng, dan ceracap.

13. Kompang

Kompang merupakan alat musik Melayu yang paling populer karena banyak digunakan dalam berbagai acara sosial seperi pawai hari kemerdekaan. Selain itu, alat musik ini juga biasa digunakan untuk mengiringi musik-musik gambus. Kompang memiliki kemiripan dengan rebana, hanya saja tidak disertai cakram logam gemerincing di sekelilingnya.

14. Bebano

Bebano merupakan alat musik perkusi tradisional khas Riau yang digunakan untuk mengiringi suara Bukoba (koba), yaitu tradisi lisan yang biasa ditampilkan pada saat acara pernikahan.


Baca juga: Mengulas 14 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat yang Eksotis


Referensi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *