Merinci klasifikasi alat musik orkestra yang kerap digunakan dalam pentas pagelaran musik orkestra.
Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama yang biasanya memainkan musik klasik. Orkestra dalam skala besar biasanya disebut “orkestra simfoni” yang jumlah pemainnya mencapai 100 pemain. Sementara orkestra kecil hanya terdiri dari 30 atau 40 pemain.
Alat musik yang digunakan dalam pentas orkestra simfoni biasanya berupa alat musik gesek atau strings, tiup (woodwind dan brass), dan pukul atau perkusi. Selain itu, ada beberapa alat musik tambahan yang tidak wajib digunakan, namun masih dapat dikatakan standar dalam orkestra, seperti harpa, kontrabasson, dan terompet.
Agar lebih jelasnya, berikut kita rinci klasifikasi alat musik orkestra yang terdiri dari instrumen string, woodwind, brass, dan instrumen perkusi. Selamat membaca!

Baca juga: Klasifikasi Jenis-Jenis Piano beserta Spesifikasi dan Penggunaannya
Daftar Isi
Instrumen String
Dalam kesatuan orkestra, instrumen yang dianggap dalam kategori alat musik gesek (strings) adalah keluarga violin/biola. Meskipun sebenarnya banyak alat musik strings lain yang dimainkan dengan atau tanpa alat penggesek (bow), yang dikenal dengan istilah kordofon (chordophone).
Suara yang dihasilkan oleh alat musik gesek ini bergantung pada panjang senar, ketebalan, berat, dan tekanannya. Umumnya, badan alat musik gesek terbuat dari bahan kayu seperti cemara eropa, kayu arang atau ebony, dan pohon maple.
Awalnya, senar alat musik gesek ini terbuat dari usus domba. Namun seiring dengan majunya perkembangan zaman, mengikuti kebutuhan lantangnya suara yang dihasilkan, senar alat musik gesek kini dibuat dari kawat perak dan kawat baja.
Violin/Biola

Pada umumnya, biola menjadi instrumen yang memimpin dalam sebuah orkestra dengan jumlah rata-rata sekitar 30-an biola dalam satu grup orkestra. Biola memiliki 4 buah senar yang mampu menghasilkan nada hingga 4 oktaf.
Biola mampu mengekspresikan beragam rasa dalam sebuah permainan musik, mulai dari musik yang sangat lembut hingga yang tegas. Meski begitu, semua tetap kembali pada kemampuan pemain biola yang menggunakannya. Pemain biola disebut violinis.
Tidak ditemukan catatan sejarah yang menunjukkan siapa orang yang pertama kali menemukan biola. Namun di awal kemunculannya, tercatat seorang pembuat biola terkenal bernama Andrea Amati (1525 – 1611) yang juga pendiri Cremonese School of Violin Making.
Viola

Viola merupakan jenis biola alto yang memiliki ukuran sedikit lebih besar namun nada yang lebih rendah dibandingkan dengan biola biasa seperti yang kita bahas pada poin sebelumnya. Salah satu karya yang menonjolkan biola alto sebagai solo yaitu Harold en Italie karya Berlioz pada tahun 1834.
Teknik memainkan viola juga sedikit berbeda dengan biola biasa. Ukuran viola yang lebih besar memaksa jari-jari untuk lebih melebar. Kemudian senar viola juga tak se-responsif biola, sehingga pemain viola harus memiliki teknik dan banyak latihan agar bisa memahami dan menyesuaikan dengan karakter viola.
Cello

Cello adalah bagian dari keluarga biola yang nada rendah (bass), satu oktaf di bawah biola alto. Cello merupakan alat musik terbesar kedua dari keluarga alat musik gesek. Selain dengan digesek menggunakan bow, cello juga bisa dimainkan dengan cara dipetik.
Karena ukurannya yang besar, maka posisi cello saat dimainkan berbeda dengan biola atau viola. Ketika dimainkan, ujung bagian bawah cello diletakkan di lantai, sementara badan cello diposisikan di antara kedua kaki pemainnya.
Cello pertama kali dikenalkan pada abad ke-16 oleh Andrea Amati dari Cremona. Andrea Amati adalah pembuat cello terkenal bernama “King Amati” pada 1572 yang sampai saat ini masih diabadikan di Metropolitan Museum of Art di New York.
Double Bass/String Bass

Double bass juga sering dikenal dengan contrabass atau bass, merupakan alat musik terbesar dari keluarga instrumen dawai gesek (strings). Bass juga merupakan salah satu instrumen penting dalam satuan orkestra karena ia menghasilkan bunyi dengan nada yang paling rendah.
Ketika dimainkan, umumnya posisi bass diletakkan di lantai karena ukuran tubuhnya yang tinggi dan besar, sementara pemain bass mengambil posisi duduk pada kursi yang tinggi atau bisa juga dengan berdiri. Bass seringklai dimainkan dengan cara dipetik meski bisa juga dimainkan dengan digesek menggunakan bow.
Harpa

Harpa (harp) merupakan salah satu alat musik terbesar dalam jajaran alat musik orkestra. Harpa modern memiliki 46 senar dengan jangkauan nada hingga 6 1/2 oktaf, Cara memainkannya dengan dipetik dan tanpa menggunakan alat gesek.
Harpa juga termasuk salah satu alat musik tertua di dunia yang diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum masehi. Hal ini dibuktikan dengan lukisan dinding yang ditemukan pada dinding piramida walupun bentuknya sedikit berbeda dengan harpa yang kita kenal saat ini.
Baca juga: Mengenal Struktur Bagian-Bagian Drum yang Wajib diketahui bagi Drummer!
Instrumen Woodwind
Woodwind adalah keluarga alat musik tiup yang terbuat dari bahan kayu. Meski demikian, pada kenyataannya di zaman kini, keluarga woodwind tak lagi sepenuhnya terbuat dari kayu, melainkan sudah dikombinasikan dengan bahan logam, plastik, dan kombinasi lainnya.
Pada dasarnya, bentuk alat musik keluarga woodwind ini mirip seperti pipa silinder yang memanjang. Di salah satu ujung pipa tersemat pipa kecil sebagai tempat lubang peniup (mouthpiece).
Dalam keluarga woodwind, ada 4 jenis alat musik orkestra yang bakal kita bahas, yaitu: flute, oboe, clarinet, dan bassons, di mana pada masing-masing jenis masih memiliki jenis yang lebih spesifik lagi.
Flute

Dalam bahasa Indonesia, flute lebih akrab dikenal dengan “seruling”, Meski tidak terbuat dari kayu, flute tetap termasuk dalam keluarga woodwind, Umumnya, flute terbuat dari bahan logam seperti perak atau kadang emas. Dalam catatan sejarah, flute telah mulai digunakan pada pentas orkestra sejak tahun 1681.
Untuk menghasilkan bunyi pada flute, pemain harus meniup pada lubang mulut flute di bagian ujung samping yang memungkinkan udara untuk mengalir hingga lubang paling ujung sehingga mengeluarkan suara seperti sebuah siulan.
Salah satu jenis flute yang memliki nada paling tinggi adalah piccolo. Terkadang pemain flute juga merangkap bergantian memainkan piccolo, tergantung musik yang ia mainkan dalam sebuah orkestra.
Oboe

Tidak diketahui siapa sebenarnya yang pertama kali menciptakan oboe, namun oboe mulai dikenal pertama kali di Paris pada tahun 1670. Dalam kurun waktu 10 tahun, penggunaan oboe akhirnya semakin menyebar ke daratan Eropa lainnya.
Oboe dimainkan dengan cara ditiup pada bagian ujungnya (mouthpiece), sehingga menghasilkan suara khas yang lembut dan melankolis. Nada yang dihasilkan alat musik ini lebih rendah jika dibandingkan dengan flute.
Salah satu jenis oboe yang dikenal dengan cor anglais (english horn) juga sering digunakan dalam satuan orkestra. Cor anglais menghasilkan nada yang lebih rendah (tenor) dibandingkan dengan oboe.
Clarinet

Mirip seperti oboe, clarinet terbuat dari bahan kayu dan dimainkan dengan posisi vertikal. Clarinet diciptakan pertama kali pada tahun 1690 oleh seorang pembuat alat musik woodwind terkenal dari Nuremberg, Johann Cristoph Denner bersama Jakob anaknya.
Clarinet menghasilkan suara yang jernih dan terdengar romantis, namun tetap tergantung dengan kencang atau lembut-nya pemain clarinet meniupnya.
Ada beberapa jenis clarinet yang umum digunakan seperti bass clarinet atau contrabass clarinet. Kedua jenis clarinet tersebut menghasilkan nada yang lebih redah dibandingkan dengan clarinet biasa.
Basson

“Badut oerkestra”, begitu alat musik basson ini seringkali dijuluki, merupakan instrumen dari keluarga woodwind yang memiliki nada paling rendah (bass). Perannya juga melengkapi keragaman dari seluruh instrumen satuan orkestra.
Basson merupakan alat musik terbesar di antara keluarga woodwind, terlebih jenis basson dengan nada paling rendah, contra-basson. Bentuk basson serupa dengan pipa panjang yang melekuk dan terdapat banyak tuts, Basson menghasilkan suara yang kaya dan vibrato yang lembut, cenderung mirip dengan suara vokal penyanyi bernada bariton.
Instrumen Brass
Keluarga alat musik brass adalah alat musik tiup seperti woodwind, namun bedanya ia terbuat dari bahan kuningan. Keluarga alat musik brass mampu menghasilkan suara yang sangat keras sehingga mereka cenderung mendominasi satuan suara dari jajaran alat musik orkestra.
Perbedaan lainnya dengan instrumen keluarga woodwind yaitu pada bagian lubang tiup (mouthpiece). Alat musik keluarga woodwind memiliki ujung tipis yang disisipkan ke dalam mulut ketika meniupnya, sementara instrumen brass yang memiliki ujung yang melebar mengharuskan pemain untuk menempelkan bibir luar-nya pada ujung peniup.
Pada dasarnya, alat musik brass berupa pipa yang sangat panjang dengan corong yang melebar di ujung pipa. Maka untuk lebih mempermudah pemain dalam memegang dan memainkannya, pipa yang panjang itu dibuat meliuk-liuk dengan berbagai bentuk.
Beberapa alat musik yang termasuk dalam keluarga brass adalah Terompet/Trumpet , French Horn, Trombone dan Tuba.
Terompet

Dalam sejarahnya, terompet sudah dikenal sejak zaman Mesri kuno yang ditunjukkan melalui lukisan-lukisan dinding di makam raja-raja Mesir kuno. Terompet kuno terbuat dari bahan perak atau tembaga dengan panjang berkisar 50-60 cm. Di masa itu, terompet dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan hanya digunakan untuk penyembahan dewa Osiris.
Terompet merupakan alat musik terkecil dari keluarga brass. Namun begitu, terompet mampu menyumbangkan nada dengan pitch tertinggi di antara alat musik keluarga brass lainnya. Karakter suaranya terdengar kencang dan melengking.
Di masa ini, terompet umumnya terbuat dari bahan kuningan dengan bentuknya yang memiliki dua lekukan. Apabila lekukan ini diluruskan, panjang terompet bisa mencapai hampir 2 meter. Dalam satuan orkestra, umumnya terdapar dua sampai empat pemain terompet.
French Horn

Horn merupakan salah satu alat musik yang memilik bentuk sangat unik. Seperti misalnya, tuts pada horn dimainkan dengan tangan kiri dan corong yang biasanya menghadap ke depan, dalam permainan horn corong dihadapkan terbalik ke belakang. Horn memang merupakan salah satu instrumen yang cukup sulit dimainkan.
Seperti namanya, french horn berasal dari Perancis. Bentuknya yang meliuk-liuk itu membuatnya terlihat begitu unik. Apabila pipa pada french horn dibuat luru, maka ukuran panjangnya dapat mencapai sekitar 550 cm. Umumnya dalam satuan orkestra, terdapat dua hingga delapat pemain french horn.
Trombone

Trombone merupakan alat musik dalam keluarga bass yang memiliki ukuran yang cukup panjang. Berbeda dengan alat alat musik pada umumnya yang memiliki tuts untuk mengatur nada, cara memainkan trombone adalah dengan didorong ke depan ditarik ke belakang.
Trombone pertama kali diciptakan pada pertengahan abad 15 untuk memenuhi kebutuhan pada komposer untuk menghadirkan nada rendah dalam orkestra. Meski ragam bentuk trombone berubah-ubah, namun konsep dasar dalam memainkannya tidak berubah hingga kini.
Pada umumnya, trombone terbuat dari bahan kuningan yang panjang. Apabila semua lekukannya dibuat lurus, maka ukuran trombone dapat mencapai 275 cm. Dalam satuan orkestra, umumnya terdapat tiga pemain trombone.
Tuba

Di antara alat musik brass lainnya, tuba memiliki ukuran paling besar. Tuba berperan menghadirkan nada terendah (bass) dalam satuan orkestra dari keluarga brass. Untuk memainkannya, tuba harus digendong atau dipangku karena ukurannya yang besar terlebih corong di bagian ujungnya yang melebar.
Di antara seluruh alat musik orkestra, tuba mampu menghasilkan suara paling rendah dan berat. Ukuran panjang tuba yang dibuat berliku-liku itu dapat beragam dari sekita 250 cm sampai dengan 550 cm. Semakin panjang ukuran tuba, maka semakin rendah nada yang dihasilkan.
Dalam satuan orkestra, umumnya hanya ada satu pemain tuba. Maka demikian, seorang pemain tuba harus memiliki pernafasan yang baik karena ia membutuhkan tenaga pernafasan yang cukup kuat agar tuba dapat menghasilkan suara yang lantang dan seimbang dengan paduan suara yang lain.
Instrumen Perkusi
Perkusi (percussion) adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul, dikocok, atau digesek. Keluarga perkusi sendiri memiliki anggota alat musik paling banyak di antara keluarga alat musik yang lain.
Menjadi pemain perkusi membutuhkan banyak pengalaman dan latihan karena harus mampu mengontrol kekuatan dan ketepatan dalam menabuh alat musiknya. Sehingga dengan begitu, suara yang dihasilkan dapat sesuai dengan keharmonisan orkestra.
Alat musik perkusi bertanggung jawab dalam menentukan ritme dan tempo ketukan dalam sebuah aransemen. Berbeda dengan pemain alat musik lain dalam orkestra, pemain perkusi terkadang merangkap memainkan beberapa alat musik sekaligus.
Dalam keluarga alat musik perkusi, ada beberapa alat musik yang bisa menghasilkan nada dan suara yang dapat membunyikan not, seperti: xylophone, timpani, dan piano. Sebagian alat musik lainnya dalam keluarga ini yang tidak memiliki nada contohnya: Cymbals, Bass Drum, dan Castanets.
Dalam satuan orkestra, alat musik perkusi yang paling umum digunakan antara lain: Timpani, Xylophone, Cymbals, Triangle, Snare Drum, Bass Drum, Tambourine, Maracas, Gong, Chimes, Celesta, dan Piano.
Bass Drum

Bass drum adalah salah satu jenis alat musik drum dengan ukuran diameter yang sangat lebar, bahkan merupakan yang terbesar dalam jenisnya. Suara yang dihasilkan berupa nada rendah yang memberikan aksen pada nada bass.
Bentuk dan bahan dasar-nya mirip dengan snare drum, namun bass drum tidak menggunakan snare atau kabel-kabel di sekitarnya. Bass drum bukan termasuk alat musik yang menghasilkan melodi.
Cara memainkan bass drum dengan dipukul menggunakan tongkat pemukul khusus, di mana bagian kepalanya bisa dibuat dengan bahan yang keras atau lembut yang nantinya akan mempengaruhi bunyi yang dihasilkan. Selain tongkat, teknik dan kekuatan yang disalurkan juga mempengaruhi suara yang dihasilkan.
Dalam satuan orkestra, umumnya hanya terdapat satu bass drum yang dimainkan oleh seorang pemain yang kemungkinan juga merangkap dengan alat musik perkusi lain.
Chimes

Apabila diartikan secara harfiah, chimes berarti lonceng. Namun chimes di sini mengacu pada alat musik dalam keluarga perkusi yang memiliki bunyi seperti deringan dan beberapa lonceng dengan nada tinggi.
Pada awalnya, chimes umum digunakan sebagai denting jam. Sudah sejak tiga ribu tahun yang lalu chimes ditemukan , namun baru mencapai daratan Eropa pada abad ke-11.
Chimes terbuat dari bahan logam berbentuk panjang dan kecil-kecil yang disusun sejajar dalam posisi digantung. Cara memainkannya dengan menggunakan sebuah tongkat kecil dengan cara disentuh atau dipukul.
Tubular Bells

Tubular bells merupakan alat musik dalam keluarga perkusi yang masih memiliki hubungan dekat dengan chimes. Tubular bells pertama kali dikenal pada tahun 1886 di Inggris. Pada dasarnya, suara yang dihasilkan mirip seperti bel gereja.
Tubular bells terbuat dari bahan logam yang berbentuk tabung-tabung dengan ukuran diameter kisaran 30-80 mm. Semakin panjang ukurannya, semakin rendah nada yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan sangat jelas dan memiliki resonansi yang baik.
Untuk selengkapnya tentang alat musik perkusi, boleh baca artikel ini: Klasifikasi Instrumen Musik Perkusi beserta Contohnya