Mengenal 7 Alat Musik Tradisional Bangka Belitung yang Eksotis

Mengulas secara rinci 7 alat musik tradisional Bangka Belitung yang kian langka.


Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Lebih tepatnya, lokasi Bangka Belitung terletak di timur dari Pulau Sumatera. Ibukota Provinsi Bangka Belitung terletak di Kota Pangkalpinang.

Kepulauan ini juga sangat terkenal sebagai penghasil timah dan pantai-pantainya yang menawan. Selain pesona alamnya, Bangka Belitung juga memiliki berbagai macam kebudayaan eksotis yang sayang untuk dilewatkan. Kesenian yang sudah terkenal di antaranya: Tari Zapin, Tari Campak, Tari Tanggal, dan lain sebagainya.


Baca juga: Mengulas 13 Alat Musik Tradisional Bali yang Eksotis


Alat Musik Tradisional Bangka Belitung

Dari sekian banyaknya ragam kesenian dan kebudayaan Bangka Belitung, kali ini kita akan mengulas alat musik tradisional Bangka Belitung yang khas. Barangkali karena semakin majunya perkembangan zaman, alat-alat musik Bangka Belitung ini sudah semakin ditinggalkan dan sulit ditemukan.

Maka dari itu, di sini kita akan sedikit mengulas alat musik tradisional Bangka Belitung yang khas nan eksotis!

1. Gitar Dambus

gitar gambus
kompas.id

Dambus merupakan alat musik petik yang berkembang di Kepulauan Bangka Belitung sejak zaman dulu, dan belum diketahui secara pasti alat ini muncul di tahun berapa. Yang pasti, masyarakat Bangka Belitung telah sejak lama mengenal alat musik dambus ini.

Alat musik sejenis gitar ini terbuat dari kayu jenis meranti, namun ada juga yang membuatnya dengan kayu cempedak. Dambus memiliki 6 senar seperti gitar, namun setiap senarnya terdiri dari 2 senar yang berdekatan dan dimainkan dalam satu petikan. Senar dambus juga terbuat dari bahan nilon seperti senar pancing.

Keunikan dari alat musik ini adalah pada bagian kepala atau ujung gagangnya berbentuk kepala rusa. Konon, rusa dulunya merupakan binatang khas di daerah tersebut. Namun kini, masyarakat setempat telah memodifikasi dengan berbagai bentuk kepala binatang, seperti ular, ikan, dan lainnya sesuai selera si pembuat.

Suara dambus sangat kental dengan nuansa melodi-melodi melayu, sehingga siapapun yang mendengarnya akan sangat familiar dengan suara khas-nya. Alat ini biasa digunakan dalam berbagai upacara adat setempat, tari-tarian, atau sekadar untuk hiburan.


Baca juga: Mengenal 15 Alat Musik Tradisional NTT (Nusa Tenggara Timur), Magis!


2. Rebana

rebana bangka belitung
romadecade.org

Salah satu alat musik tradisional yang juga sering dimainkan oleh masyarakat Bangka Belitung adalah rebana. Di masyarakat Bangka Belitung, alat ini lebih dikenal dengan sebutan ‘kompang’.

Alat musik tabuh ini biasa digunakan dalam acara-acara tertentu, seperti festival kebudayaan, kasidah di pengajian-pengajian, menyambut tamu istimewa, festival seni, pernikahan, dan lain sebagainya. Dalam beberapa acara seni, rebana juga biasa dikolaborasikan dengan alat musik dambus.

Rebana juga dapat ditemukan dalam berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan dalam penggunaannya. Jika membutuhkan suara yang besar, maka rebana yang digunakan adalah jenis rebana yang besar. Begitu pula sebaliknya.

3. Gendang Melayu

rebana bangka belitung
mepow.net

Gendang Melayu merupakan alat musik pukul tradisional yang selaputnya terbuat dari kulit hewan, seperti kerbau, kambing, atau lembu. Alat musik ini termasuk dalam keluarga alat musik genderang, yaitu yang bunyinya bersumber dari selaput (membranofon).

Seperti namanya, gendang ini banyak digunakan oleh masyarakat Suku Melayu dan juga merupakan alat musik tradisional Kepulauan Bangka Belitung.

Di masa lalu, Gendang Melayu digunakan dalam pentas seni bela diri pencak silat yang berperan sebagai penegas gerakan saat melakukan jurus silat tertentu. Di beberapa daerah di Indonesia, alat musik ini juga digunakan sebagai iring-iringan pengantin atau pengisi dalam acara pentas seni.

Gendan Melayu dibuat dengan cara melubangi sebatang kayu pohon besar menggunakan peralatan tradisional. Cara tersebut memang cukup menguras tenaga karena terdapat proses penghalusan bahan baku agar suara yang dihasilkan terdengar sempurna.

Dalam pembuatannya, dibutuhkan pohon dengan lingkar kayu yang besar yang kemudian dipotong dengan ukuran 35-45 cm. Kayu tersebut kemudian dilubangi menggunakan alat pahat sampai tipis di bagian depan, namun bagian belakangnya dibuat sedikit tebal.

Biasanya. jenis kayu yang digunakan adalah kayu mahoni. Sedangkan selaputnya menggunakan kulit hewan ternak seperti kerbau, kambing, atau lembu. Agar suara yang dihasilkan terdengar lebih nyaring, maka pada bagian dalam lingkaran kulit dipasak menggunakan rotan.

4. Alat Musik Gambangan

alat musik tradisional bangka belitung

Gambangan merupakan alat musik tradisional yang telah ada sejak zaman nenek moyang. Cara memainkannya sama seperti alat musik marimba atau gamelan Jawa dan Bali.

Alat ini terbuat dari kayu lempung atau jenis kayu ringan seperti kayu meranti, medang, libut, dan sengkrubong. Jenis kayu yang digunakan tersebut sangat mempengaruhi kualitas suara yang dihasilkan oleh gambangan.

Dalam satu gambangan, terdapat 5, 7, atau 8 potong kayu yang disusun berurutan dari yang paling kecil hingga yang paling besar. Setiap potong kayu tersebut tentu menghasilkan suara dan nada yang berbeda-beda.

Pada awalnya, alat musik gambangan berkembang sebagai bagian dari budaya agraris Belitong yang lebih dikenal dengan sebutan ‘ume’. Biasanya, gambangan dimainkan di atas sebuah pondok yang menjulang tinggi hingga setinggi lebih dari 5 meter.

Selain sebagai teman hiburan di kala istirahat menunggu padi, suara gambangan juga berfungsi untuk menjaga padi dari gangguan hama kera dan binatang liar lainnya. Selain itu, alat ini juga biasa dimainkan oleh muda-mudi yang sedang kasmaran. Mereka akan memainkannya untuk berkomunikasi dengan pasangannya yang tinggal di ume yang lain.

5. Alat Musik Caklemong

alat musik tradisional bangka belitung
semuatentangprovinsi.blogspot.com

Caklemong merupakan salah satu alat musik khas Bangka Belitung. Alat musik ini terdiri dari beberapa gong yang memiliki ukuran yang berbeda-beda. Dalam gamelan Jawa, alat musik ini dikenal dengan sebutan ‘kenong’.

Caklemong dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sepasang pemukul kayu yang telah dibalut dengan kain. Alat musik ini biasa dimainkan untuk mengiringi seni tari lilin dan tari piring bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya.

6. Suling Bangka

suling bangka
budaya-indonesia.org

Suling merupakan alat musik yang sudah banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Bangka Belitung. Di masyarakat Bangka Belitung, suling ini banyak diminati dan begitu populer dan unik. Keunikannya dapat dilihat dari adanya corak yang terukir sehingga menjadikannya lebih menonjol dan indah dari suling biasanya.

7. Alat Musik Serunai

serunai bangka belitung
wartabangka.com

Serunai yang selama ini lebih dikenal sebagai alat musik tradisional khas Minangkabau, rupanya sudah ditemukan sejak 400 tahun di Kepulauan Bangka Belitung, tepatnya di Membalong, Belitung.

Eksistensi serunai di Bangka Belitung sudah terancam punah. Di daerah tersebut, hanya ditemukan dua pemain serunai saja yang masih eksis di Belitung. Alat ini seringkali digunakan untuk mengiringi permainan Beripat Beregong di Pulau Belitong.

Sekilas Sejarah Kepulauan Bangka Belitung

sejarah bangka belitung
petabelitung.com

Sebelum Kapitulasi Tuntang tahun 1811, Pulau Bangka dan Pulau Belitung merupakan wilayah taklukan Kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram. Setelah itu, Kepulauan Bangka Belitung menjadi wilayah jajahan Inggris yang kemudian dilaksanakan serah terima kepada pemerintah Hindia-Belanda yang diadakan di Muntok, 10 Desember 1816.

Di masa penjajahan Belanda, banyak terjadi perlawanan yang tak ada henti-hentinya yang dilancarkan oleh Depati Barin dan dilanjutkan oleh putranya, Depati Amir, yang berakhir dengan pengasingannya ke Kupang, Nusa Tenggara Timur. Di masa penjajahan tersebut, begitu banyak kekayaan yang berada di pulau ini diambil oleh penjajah.

Provinsi Bangka Belitung ditetapkan sebagai provinsi ke-31 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Undang-Undang No. 27 Tahun 2000, tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan.


Baca juga: Mengulas 14 Alat Musik Tradisional Papua yang Eksotis dan Terjaga


Referensi:

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *