Mengulas alat musik tradisional Kalimantan Tengah secara rinci. Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Kalimantan. Beribukota di Kota Palangkaraya, dan memiliki keelokan dan eksotisme kebudayaan yang beragam.
Berbicara soal kebudayaan, setiap daerah pasti memiliki ciri khas dan eksotisme budaya masing-masing. Termasuk dalam hal ini kebudayaan Kalimantan Tengah. Provinsi ini telah menjadi rumah bagi berbagai suku bangsa, baik suku asli maupun pendatang.
Dalam tulisan kali ini, kita akan mengulas secara rinci saah satu unsur kebudayaan yang dimiliki Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu alat musik tradisional. Telah kita rangkum sebanyak 13 instrumen yang menjadi bagian penting dalam kesenian dan kebudayaan khas Kalimantan Tengah ini.
Baca juga: Mengulas 14 Alat Musik Kalimantan Timur yang Sayang untuk Dilewatkan
Daftar Isi
1. Alat Musik Katambung

Katambung merupakan alat musik perkusi sejenis gendang yang umum digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti upacara tiwah dalam agama Kaharingan (kepercayaan asli suku Dayak). Jenis alat musik ini diperkirakan sudah ada sejak sebelum abad ke-10 Masehi yang banyak terdapat di wilayah Suku Dayak Ngaju.
Bentuk katambung hampir menyerupai alat musik tifa dari Papua. Badan katambung biasanya terbuat dari kayu ulin dengan panjang kurang lebih 75 cm, sedangkan membran atau bagian yang ditabuh terbuat dari kulit ikan buntal dengan diameter sekitar 10 hingga 18 cm.
Selain itu, ada pula jenis katambung yang khusus diperuntukkan anak-anak. Jenis katambung ini terbuat dari bambu dengan panjang antara 40 sampai 60 cm. Sedangkan untuk ukuran garis tengahnya (diameter) menyesuaikan dengan diameter luas ruas bambu yang digunakan.
Dalam penggunaannya, katambung biasa dimainkan dalam upacara yang berkaitan dengan upacara gawi belom (memotong pantan) dan gawi matey. Pada upacara gawi belom, katambung digunakan untuk mengiringi penyambutan tamu. Sedangkan dalam gawi matey, katambung dimainkan pada saat upacara tiwah (kematian).
2. Alat Musik Garantung

Garantung adalah alat musik sejenis gong yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Meskipun dengan bentuk yang hampir sama, bunyi yang dihasilkan garantung berbeda dengan bunyi yang dihasilkan oleh gong pada umumnya.
Sebagai contoh, bunyi yang dihasilkan oleh gong pada perangkat Gamelan Jawa umumnya menghasilkan getaran bunyi yang lebih panjang, Sedangkan garantung, getaran bunyi yang dihasilkan cenderung pendek.
Sebenarnya jika meniliki pada ukuran garantung, jumlah, dan cara memainkannya, apabila dibandingkan dengan perangkat alat musik Gamelan Jawa, garantung lebih merujuk pada alat musik kempul. Namun, permainan garantung lebih mendominasi dalam segi melodi pada ensambel ritual dan merupakan instrumen utama, serta dimainkan dengan tempo yang lebih cepat.
Alat musik garantung dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul kayu. Tidak ada hal khusus dari bahan atau ukuran alat pemukulnya, yang penting kayu yang digunakan kuat untuk memukul garantung. Pada ujung pemukul juga tidak dilapisi dengan kain, karet, atau bahan lainnya.
Dalam tradisi Suku Dayak, garantung biasa digunakan untuk mengumumkan kepada masyarakat ketika diadakan suatu acara atau pesta oleh salah satu keluarga. Hampir dalam setiap upacara ritual, garantung selalu menjadi alat musik yang dominan, baik untuk mengumpulkan masyarakat atau mengiringi balian.
3. Kangkanung (Kenong)

Kangkanung merupakan jenis alat musik pukul yang terbuat dari bilah logam yang ditempatkan dalam rak kayu. Dalam satu kangkanung umumnya terdapat 5 bilah logam yang memiliki suara dengan nada berbeda-beda sesuai ukurannya.
Ada 2 jenis kangkanung yang dibedakan berdasarkan bahan dasarnya, yaitu kangkanung perunggu dan kangkanung kayu. Kangkanung perunggu umumnya diperoleh dari luar Kalimantan, sedangkan kangkanung kayu merupakan hasil karya masyarakat Dayak di Kalimantan Tengah.
Dalam tradisi setempat, kangkanung biasa dimainkan untuk mengiringi seni tari dan lagu daerah pada acara-acara sakral seperti tari balian dan tari kanjan. Selain itu, alat musik kangkanung juga digunakan untuk mengiringi bentuk kesenian yang bersifat profan. Dalam permainannya, kangkanung biasanya dikolaborasikan dengan gong.
Selain sebagai alat musik, kangkanung juga digunakan sebagai alat pemberi tanda bahaya, sebagai alat tukar dalam sistem barter, juga sebagai alat untuk menilai suatu barang atau jasa.
4. Rebab Kalimantan Tengah

Rebab atau rabab adalah alat musik gesek seperti biola yang memiliki 2 buah senar. Alat musik ini terbuat dari tempurung kelapa, kulit, dan senar, yang dilengkapi dengan alat penggesek. Alat musik ini sebenarnya banyak digunakan di berbagai daerah di Indonesia dengan ciri khas masing-masing.
Badan rebab merupakan kotak bunyi yang berbentuk seperti mangkuk terbuat dari tempurung kelapa yang dibelah dan diamplas hingga halus. Kemudian pada bagian yang terbuka dari tempurung yang dibelah tersebut ditutup dengan kulit ular piton. Pada ujung leher rebab juga terdapat pasak yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang dawai.
Untuk memainkan alat musik rebab, dilengkapi alat penggesek berupa busur yang terbuat dari kayu dan rambut kuda. Dimainkan dalam posisi berdiri, tangan kanan pemain memegang busur, sedangkan tangan kirinya memegang leher rebab. Jari-jari kiri menekan senar sesuai dengan nada yang diinginkan, secara bersamaan tangan kanan menggesek senar dengan busur.
Dalam tradisi masyarakat Dayak Ngaju, rebab biasa dimainkan untuk mengiringi acara ritual Manyangiang (berkaitan dengan roh halus) dan mengiringi lagu-lagu daerah.
5. Kacapi Kalimantan Tengah

Selain di Jawa Barat, kacapi juga merupakan alat musik tradisional yang banyak digunakan di Kalimantan Tengah. Kacapi Kalimantan Tengah memiliki bentuk yang unik, yaitu menyerupai burung enggang, seekor burung yang dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.
Kacapi Kalimantan Tengah terbuat dari bahan kayu ringan yang berasal dari pohon hanjalulung. Sedangkan senar pada kacapi ini meggunakan bahan dari kawat atau benang nilon. Dahulu, senar kacapi Kalimantan ini terbuat dari rotan atau kulit kayu karena dianggap lebih kuat, tahan lama, dan menghasilkan suara yang khas.
Selain untuk menyambut tamu kehormatan, kacapi juga biasa dimainkan sebagai pengiring kesenian tari perang dan lagu-lagu daerah Kalimantan Tengah. Alat musik ini juga dimainkan masyarakat sebagai teman saat santai untuk mengisi waktu senggang.
Dalam permainannya, kacapi banyak dikolaborasikan dengan alat musik lain seperti rebab, suling, kangkanung, katambung, dan gandang. Kombinasi alat-alat musik tersebut menghasilkan musik khas Kalimantan yang biasa dipertunjukkan dalam acara-acara Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah.
6. Suling Balawung

Suling Balawung merupakan alat musik tiup yang banyak digunakan di Kalimantan Tengah. Suling ini terbuat dari bahan bambu dengan ukuran kecil, memiliki 5 lubang di bagian atas dan 1 lubang di bagian atas. Dalam masyarakat Suku Dayak, suling ini biasa dimainkan para kaum wanita yang tinggal di sepanjang Sungai Katingan.
7. Suling Bahalang

Selain suling balawung, ada suling bahalang yang bedanya memiliki 7 buah lubang nada. Penggunaan suling ini kurang lebih sama dengan suling pada umumnya, yaitu menggunakan jari-jari tangan untuk mengatur nada yang dihasilkan.
Baca juga: Merangkum 5 Alat Musik Tradisional Kalimantan Utara yang Unik dan Menarik
8. Alat Musik Japen

Japen merupakan salah satu alat musik tradisional yang cukup populer di Kalimantan Tengah. Alat musik ini mirip dengan alat musik kecapi yang juga dimainkan dengan cara dipetik. Selain itu, nada yang dihasilkan japen juga mirip dengan nada yang dihasilkan kecapi.
Saat dimainkan, petikan senar japen akan menghasilkan suara yang akrab dengan kebudayaan Tionghoa. Dalam ilmu seni musik modern, japen dikategorikan dalam keluarga alat musik chordophone (kordofon).
9. Alat Musik Tote/Serupai
Tote atau serupai adalah alat musik tiup Kalimantan Tengah yang digunakan sebagai instrumen pelengkap pada upacara belian. Peran serupai adalah untuk ngawak, yaitu sebutan klimaks dari upacara belian. Dalam upacara, biasanya hanya ada satu orang pemain serupai saja.
Selain dalam kegiatan upacara, serupai juga biasa dimainkan saat santai untuk mengisi waktu senggang. Dalam memainkannya, alat musik ini sedikit mirip dengan harmonika dalam hal teknik meniup dan menarik udara dengan teratur.
10. Alat Musik Gamang

Gamang adalah sebuah alat musik pukul tradisional yang banyak digunakan di Kalimantan Tengah. Alat musik ini terbuat dari bilah-bilah kayu yang berjumlah 5, masing-masing bilah tentu memiliki nada yang berbeda antara satu sama lain.
Dalam pembuatannya, kayu yang biasa digunakan dalam membuat gamang adalah jenis kayu hampul atau kayu ulin. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang juga terbuat dari kayu. Gamang biasanya dimainkan untuk mempelajari kesenian musik Dayak Maanyan, seperti Dadas, Bawo, Tangkurupan, dan Bahalai.
11. Alat Musik Sarun

Sarun merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bilah-bilah logam yang banyak digunakan oleh masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Sebenarnya, sarun Kalimantan Tengah ini lebih merujuk pada saron pada perangkat musik Gamelan Jawa, namun tentu ada ciri khas pada sarun Kalimantan ini yang membedakan dari saron pada Gamelan Jawa.
Salah satu perbedaannya, jumlah bilah logam pada sarun hanya memiliki 5 bilah, sehingga hanya menghasilkan nada do, re, mi, sol, dan la. Sedangkan saron pada Gamelan Jawa memiliki nada lengkap, yaitu do, re, mi, fa, sol, la, dan si.
12. Alat Musik Gandang

Gandang adalah alat musik pukul tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah. Jika di Jawa, kita mengenal alat musik gendang, namun gendang Kalimantan ini memiliki ukuran yang sangat besar. Bahkan, ukuran panjang gandang dapat mencapai 1 sampai 2 meter dengan diameter sekitar 40 cm. Alat musik ini biasa digunakan dalam berbagai upacara adat Kalimantan Tengah.
13. Gandang Tatau
Gandang Tatau merupakan alat musik jenis gandang Kalimantan dengan ukuran yang lebih kecil dan berkepala tunggal. Alat musik ini biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu agung dan upacara tiwah. Dalam permainannya, gandang tatau biasanya dikombinasikan dengan 3 hingga 5 buah gong dan seperangkat kangkanung.
Baca juga: Mengulas 15 Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat yang Unik dan Eksotis
Referensi:
- https://budaya-indonesia.org/
- wikipedia.com
- http://sangkaicity.blogspot.com/