Merangkum alat-alat musik tradisional yang digunakan di Kalimantan Utara.
\Kalimantan Utara merupakan daerah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian utara Pulau Kalimantan. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara Malaysia, khususunya pada Negara Bagian Sabah dan Serawak. Pusat pemerintahan Kalimantan Utara saat ini berada di kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.
Perlu diketahui bahwa Kalimantan Utara merupakan provinsi paling muda di Indonesia. Proses pemekarannya dari Kalimantan Timur sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2000-an. Namun setelah melalui proses panjang, Kalimantan Utara baru secara resmi disahkan pada tahun 2012 dalam rapat paripurna DPR berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2012.
Berbicara soal kebudayaan, Kalimantan Utara merupakan provinsi yang terbilang muda hasil pemekaran dari Kalimantan Timur. Tentu dalam kebudayaan, suku, dan kesenian (termasuk alat-alat musik tradisional) pasti masih banyak kesamaan dengan daerah-daerah lain.
Meskipun begitu, kini kita coba hadirkan alat-alat musik tradisional yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara dari berbagai macam suku budaya dan kesenian daerah. Inilah 5 alat musik yang berhasil kita rangkum dari sumber-sumber yang terpercaya.
Baca juga: Mengulas 14 Alat Musik Kalimantan Timur yang Sayang untuk Dilewatkan
Daftar Isi
1. Alat Musik Sluding

Selain di Kalimantan Timur, sluding juga merupakan alat musik yang banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara. Sluding adalah alat musik pukul jenis silofon yang bentuknya mirip dengan alat musik gambang di Jawa, hanya saja, bilahnya terbuat dari kayu.
Alat musik sluding ini terdiri dari 8 bilah kayu yang menghasilkan suara dengan nada yang berbeda-beda. Bilah-bilah kayu ini ditempatkan di sebuah rak kayu. Biasanya, pada sisi kanan dan kiri sluding terdapat hiasan berupa ukiran kepala burung enggang, seekor burung yang dianggap hewan sakral oleh masyarakat Suku Dayak Modang.
Cara memainkan alat musik ini adalah dengan memukul bilah-bilah kayu menggunakan sepasang pemukul yang terbuat dari batang kayu, sehingga melibatkan kedua tangan pemain. Dalam tradisi setempat, alat musik ini biasa digunakan sebagai alat musik pendukung pengiring upacara adat dan tarian setempat.
2. Alat Musik Jatung Utang

Jatung Utang merupakan alat musik tradisional Suku Dayak Kenyah yang tersebar di berbagai daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Utara. Dalam masyarakat Kenyah sendiri, alat musik ini juga memiliki beberapa nama lain seperti: jatung utang, geng galeng atau ting galing, tergantung dengan dialek Kenyah yang digunakan.
Yang membedakan antara jatung utang dan geng galeng hanyalah pada posisi alat musik tersebut. Jika jatung utang, posisinya horizontal dan umumnya pemain berdiri ketika memainkannya. Sedangkan geng galeng, posisinya sedikit vertikal (miring) dan pemain dalam posisi duduk ketika memainkannya.
Alat musik ini terbuat dari beberapa batangan kayu dengan panjang sekitar 20-50 cm dan lebar 5-10 cm, yang masing-masing menghasilkan suara dengan nada yang berbeda-beda. Batangan kayu tersebut dirangkai dan diikat menggunakan tali rotan. Kayu yang digunakan biasanya dari jenis kayu lempung.
Jatung utang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan sepasang alat pemukul yang bernama ‘tit (petit)’. Biasanya, akat musik jatung utang dimainkan bersamaan dengan alat musik sambe’ untuk mengiringi lagu dan tarian daerah Suku Kenyah, serta juga digunakan pada saat pesta panen adat Suku kenyah.
Di masa lalu, jatung utang sebenarnya tidak digunakan untuk mengiringi belian (lagu) dan kanjet (tarian), namun kini jatung utang ikut dilibatkan dalam berbagai kesenian tari dan musik. Selain itu, jatung utang juga dimainkan ketika musik tanam tiba sejak lahan dibakar (tau nugan), juga dimainkan dalam ritual mengusir hewan yang biasa merusak tanaman seperti babi, monyet, dan burung.
Baca juga: Mengenal 12 Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan yang Langka
3. Babun Kalimantan Utara

Alat musik ini memiliki bentuk dan cara main yang hampir sama dengan gendang, terbuat dari kayu yang dibentuk tabung dan tengahnya dibuat berongga yang kemudian ditutup menggunakan kulit binatang.
Babun adalah alat musik pukul tradisional yang banyak digunakan di hampir semua daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Utara. Babun sering digunakan untuk mengiringi kesenian tarian daerah dan pagelaran wayang kulit.
Dalam permainannya, ada bermacam-macam teknik yang berbeda-beda tergantung dari suasananya. Meskipun dalam permainannya tidak boleh sembarangan, penempatan posisi babun tetap menyesuaikan kondisi pemainnya. Misalnya ketika pemainnya kidal, maka bagian rumpian diposisikan di sebelah kiri dan pembaduk di sebelah kanan.
Selain sebagai pengiring kesenian tari daerah dan wayang kulit, alat musik babun juga kerap digunakan untuk mengiringi gamelan dan musik panting. Seperti halnya pada drum, babun juga bisa berperan sebagai pengatur tempo dan irama pada lagu. Jika pada tarian, babun dapat berperan sebagai penentu perubahan gerak dan langkah para penari.
4. Gambang Kalimantan Utara

Selain di Jawa, alat musik gambang juga digunakan oleh masyarakat Kalimantan Utara.
Gambang Kalimantan Utara terbuat dari bilah-bilah kayu atau bambu sebanyak 18 bilah. Bilah-bilah kayu tersebut diletakkan pada sebuah ruang resonansi yang bentuknya mirip seperti perahu. Pada bagian atas perahu resonansi tersebut juga diberi beberapa bilah tipis berbentuk persegi panjang.
Cara memainkan alat musik gambang ini adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus yang terbuat dari kayu. Pada bagian ujung kayu pemukul ini dibalut dengan kain agar menghasilkan suara yang lebih lembut dan indah.
Masing-masing bilah kayu yang dipukul tentu menghasilkan suara dengan nada yang berbeda-beda tergantung dari ukuran panjang bilah-bilah tersebut. Bilah yang paling panjang menghasilkan nada paling rendah. Semakin kecil bilah gambang, maka nada yang dihasilkan akan semakin tinggi.
Tangga nada yang digunakan alat musik gambang juga bermacam-macam, yaitu: mayor, minor, dan gregorian.
5. Rebab Kalimantan Utara

Alat musik rebab muncul pada kebudayaan Indonesia disebabkan oleh pengaruh budaya Timur Tengah yang masuk ke Nusantara. Tak hanya di Kalimantan, rebab juga tersebar dan banyak digunakan di berbagai daerah di Indonesia. Bentuk rebab mungkin identik dengan biola, hingga cara memainkannya pun sama, yaitu dengan menggesek dawai dengan alat penggesek.
Ciri khas rebab di Kalimantan Utara yaitu memiliki badan dan lubang resonansi yang berbentuk bulat, juga dengan sentuhan visual yang khas. Di Kalimantan Utara, rebab sering digunakan dalam upacara adat dan dimainkan pada acara kesenian musik daerah.
Baca juga: Mengenal 13 Alat Musik Tradisional Kalimantan Tengah dengan Lengkap
***
Barangkali ada yang bertanya, kenapa alat-alat musik tradisional Kalimantan Utara yang kita ulas di atas juga banyak dimasukkan dalam alat-alat musik tradisional di daerah-daerah lain?
Maka saya sebagai penulis menyatakan bahwa apa yang kita cantumkan di atas tentu merupakan hasil survey dari beberapa sumber website terpercaya. Poin-poin tersebut berhasil kita rangkum dalam satu artikel pada halaman ini yang mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan.
Selain itu, Provinsi Kalimantan Utara merupakan provinsi termuda yang disahkan di Indonesia , yaitu pada tahun 2012. Kalimantan Utara merupakan provinsi hasil pemekaran dari Kalimantarn Timur, sehingga mungkin banyak kesamaan budaya, suku, dan kesenian, seperti salah satunya alat musik tradisional.
Namun pada intinya, poin-poin di atas merupakan hasil survey dari sumber-sumber terpercaya yang ada di internet sebagai referensi. Itulah beberapa alat musik tradisional yang banyak digunakan dalam acara-acara, kesenian, hingga pagelaran wayang, oleh masyarakat Kalimantan Utara.
Referensi:
- https://budaya-indonesia.org/
- https://id.wikipedia.org/
- http://demabetuen.blogspot.com/2015/06/jatung-utang-alat-musik-tradisional.html