Alat musik perkusi atau instrumen musik perkusi merupakan keluarga alat musik yang memiliki anggota paling banyak. Karena pada dasarnya, instrumen perkusi adalah benda apapun yang dapat menghasilkan suara dengan cara dipukul, digesek, diadu, atau digoyang, baik dengan alat bantu atau tidak.
Beberapa alat musik perkusi memiliki nada dan suara yang dapat membunyikan not seperti pada alat musik pada umumnya, seperti xylophone, timpani, atau piano. Namun sebagian alat musik perkusi tidak memiliki nada, seperti cymbals, bass drum, atau castanets.
Baca juga: Pengertian Musik Kontemporer, Ciri-Ciri, Karakteristik, dan Konsep Kreatif
Sejarah Singkat Instrumen Musik Perkusi

Umumnya, sejarawan dan antropolog berpendapat bahwa alat musik pertama yang digunakan manusia adalah suara manusia. Kemudian sebagai generasi selanjutnya dalam evolusi musik, instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu, dan kayu masuk sebagai alat bantu pertama dalam bermain musik.
Seiring dengan diciptakannya perkakas untuk berburu dan bertani, keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu menciptakan instrumen yang lebih kompleks. Seperti contohnya bedug dan kendang, sebuah batangan kayu yang dilubangi untuk menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih dalam.
Kemudian beberapa instrumen baru tersebut selanjutnya dikembangkan dan dikombinasikan untuk menghasilkan ragam suara yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Sejumlah Tokoh Musik Kontemporer Indonesia
Fungsi Alat Musik Perkusi
Instrumen musik perkusi seringkali dianggap sebagai “jantung” atau “tulang punggung” dari sebuah pertunjukan musik. Instrumen perkusi tak hanya berperan sebagai pengiring, namun juga sebagai melodi dan memainkan harmoni.
Dalam permainan, instrumen perkusi seringkali dikolaborasikan bersama instrumen bass. Pada musik jazz dan pop, bassis dan drummer biasanya dikelompokkan sebagai seksi ritmis.
Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk pertunjukan sebuah orkestra sejak zaman Hadyn dan Mozart menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun setikdaknya, sepasang timpani seringkali dilibatkan di dalamnya, meski tidak mendominasi dalam pertunjukan.
Pada abad ke-18 dan 19, jenis alat musik perkusi yang digunakan mulai beragam seperti triangle dan simbal, meski hanya berfungsi seperti halnya timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu pada musik. Barulah pada abad ke-20, instrumen musik perkusi mulai berperan dalam pertunjukan musik-musik klasik.
Dalam pementasan marching band, perkusi juga berperan sebagai penjaga tempo dan beat yang memungkinkan para pemain berjalan serempak dan tetap dalamkecepatan yang sama. Dalam musik jazz klasik, pendengar segera dapat membedakan jenis ritme dari hi hat atau bunyi simbal ketika kata “swing” diucapkan.
Dalam kultural musik yang lebih populer, nyaris tak mungkin menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip hop, rap, funk, atau bahkan soul, karena pola permainan perkusi tidak memiliki irama dengan beat yang sama.
Akibat ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tak jarang ditemukan ensembel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni muncul dan hidup dalam penampilan tersebut.
Klasifikasi dan Contoh Instrumen Musik Perkusi

Seringkali, instrumen perkusi juga diklasifikasikan dengan “instrumen berintonasi” dan “instrumen tak berintonasi”. Meski benar, klasifikasi semacam ini secara luas terlihat masih kurang informatif.
Gary Cook dari Universitas Arizona dalam “Teaching Percussion”, meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan bagaimana suara dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai metode yang paling diterima secara ilmiah dan memudahkan untuk membuat model penamaan dibandingkan dengan paradigma lain yang bergantung pada sejarah dan lingkungan sosial.
Hasil dari observasi dan beberapa eksperimen, penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode bagaimana suara dihasilkan dapat dimasukkan pada salah satu dari lima kategori berikut:
Idiofon
Idiofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyi berasal dari bahan dasarnya sendiri. Contoh instrumen yang termasuk ke dalam jenis idiofon:
1. Simbal

Simbal merupakan jenis alat musik perkusi yang berbentuk seperti piringan yang sangat lebar yang umumnya terbuat dari bahan perunggu. Simbal juga terdiri dari beberapa ukuran, semakin besar ukurannya, semakin rendah suara yang dihasilkan.
Cara memainkannya bisa dengan membenturkan dan menggesekkan antara dua simbal secara bersamaan, atau menggunakan tongkat (mallet). Dalam sebuah orkestra, umumnya hanya dibutuhkan satu pemain yang merangkap dengan memainkan alat musik perkusi yang lain.
2. Xilofon

Xilofon pertama kali diperkenalkan pada tahun 1874, pada saat seorang komposer Perancis, Camllie Saint-Saëns, menampilkan karyanya berjudul “Danse Macabre”, yang bertujuan untuk menimbulkan suara tulang dan tengkorak kematian.
Xilofon adalah satu set perkusi yang terbuat dari bahan kayu dengan posisi tersusun secara paralel. Cara memainkannya dengan dipukul menggunakan tongkat pemukul. Xilofon merupakan satu jenis alat perkusi yang bisa menghasilkan nada.
Xilofon modern yang digunakan saat ini terbuat dari kayu yang disusun menyerupai tuts piano. Suara yang dihasilkan xilofon juga dapat ditentukan dengan alat pemukul yang digunakan. Jika kepala pemukul keras, maka suara akan tajam. Namun jika pemukulnya dari bahan yang lembut, suaranya pun akan terdengar lebih lembut.
3. Triangle

Seperti namanya, triangle memiliki bentuk segitiga. Terbuat dari besi yang tebal, jika dipukul dengan tongkat pemukul besinya, maka akan menghasilkan suara tinggi seperti dentingan.
Triangle memiliki beberapa ukuran dan ketebalan, yang mana ukuran inilah yang menentukan suara yang dihasilkan.
Membranofon
Membranofon adalah jenis alat musik yang seumber bunyinya berasal dari selaput atau membran yang bergetar. Instrumen yang termasuk dalam kategori ini yaitu:
1. Snare Drum

Snare drum merupakan alat musik perkusi yang dilengkapi dengan beberapa baris tali senar (terbuat dari kabel baja atau plastik) yang direntangkan secara melintang pada membran yang terdapat pada bagian bawah.
Umumnya, snare drum terbuat dari berbagai jenis kayu atau metal. Biasanya diameter snare drum sekitar 14 inci. Snare drum yang digunakan dalam marching band umumnya berukuran lebih dalam daripada ukuran snare drum pada orkestra atau drumkit.
Sebagaimana alat musik perkusi lainnya, snare drum dibunyikan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang biasa disebut drumstick. Snare drum dapat dipukul pada bagian membran, pinggiran membran, atau bahkan stem besi penutup pada sisi-sisinya, masing-masing pukulan tersebut tentu akan menghasilkan suara yng berbeda-beda.
2. Djembe

Djembe atau jimbe merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan jari atau telapak tangan. Umumnya, badan djembe terbuat dari kayu yang dipahat menggunakan mesin atau pahat tangan dengan bentuk menyerupai cawan atau piala.
Bagian atasnya, terdapat selaput yang menghasilkan getaran jika dipukul. Selaput ini biasanya terbuat dari kulit hewan seperti sapi, kambing, atau hewan lain yang dikeringkan.
Bagian atas sebagai selaput yang menghasilkan getaran jika dipukul biasanya terbuat dari kulit hewan yang dikeringkan, seperti kambing, sapi, atau hewan lainnya. Selaput djembe tersebut kemudian diikat dengan tali yang diikatkan pada bagian badan untuk mengencangkannya.
3. Timpani

Timpani atau kettledrum adalah alat musik sejenis drum dan merupakan keluarga perkusi. Alat musik tersebut berupa selembar kulit yang disebut sebagai kepala, yang dipakaikan di atas sebuah mangkok besar yang secara tradisional terbuat dari tembaga.
Timpani ini dimainkan dengan cara dipukul bagian kepalanya menggunakan stik timpani atau timpani mallet.
Kordofon
Hampir semua instrumen dalam kategori ini didefinisikan sebagai string instrumen. Kordofon adalah jenis alat musik yang sumber bunyinya berasal dari dawai yang bergetar. Adapun instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Piano

Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari jemari tangan. Pemain piano disebut dengan pianis. Pada piano akustik, bunyi dihasilkan dari senar atau dawai yang dipukul oleh palu kecil (hammer).
Mekanismenya, jika pemain piano menekan tuts, maka tekanan itu akan memicu hammer untuk memukul senar. Semakin keras tuts ditekan, semakin keras pula palu memukul senar, dan suara yang dihasilkan pun akan semakin kencang.
Aerofon
Hampir semua instrumen dalam kategori ini juga sering didefinisikan sebagai “alat musik tiup”. Aerofon adalah jenis alat musik yang sumber suaranya berasal dari hembusan udara pada rongga-rongga alat musik. Instrumen yang tergabung dalam kategori aerofon sebagai berikut:
Saksofon

Saksofon merupakan instrumen yang masih tergolong dalam aerofon. Biasanya terbuat dari logam dan dimainkan dengan menggunakan single-reed seperti klarinet. Umumnya, saksofon digunakan dalam musik pop, big band music, dan jazz, meski awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestra dan band militer.
Elektrofon
Elektrofon merupakan salah satu instrumen perkusi. Dalam konteks yang lebih sempit, setiap instrumen yang masuk dalam kategori elektrofon memerlukan spiker (benda yang masuk dalam kategori idiofon yang menekankan udara sehingga menghasilkan gelombang suara).
Contoh instrumen elektrofon sebagai berikut:
MIDI

Musical Instrument Digital Interface (MIDI) adalah sebuah standar hardware dan software internasional untuk saling bertukar data(seperti kode musik dan MIDI Event) di antara perangkat musik elektronik dan komputer dari merek yang berbeda. Pada umumnya, MIDI berukuran relatif kecil dan acapkali digunakan sebagai ringtone ponsel.
MIDI bukan sebuah musik, karena tidak berisi suara nyata, dan bukan sebuah format musik digital seperti mp3 atau wav. MIDI dapat dimainkan di sembarang perangkat elektronik yang tentunya memiliki perangkat synthesizer.
Baca juga: 8 Contoh Karya Musik Kontemporer Paling Populer
Pingback: 10 Alat Musik Modern Paling Populer - Gas Banter