Mengenal 10 lagu daerah Banten dan mengulas latar belakang, lirik, dan maknanya.
Banten merupakan salah satu daerah provinsi yang terletak di ujung barat Pulau Jawa. Daerah ini awalnya merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat. Namun pada tahun 2000, wilayah ini mengalami pemekaran menjadi sebuah provinsi sendiri dengan pusat pemerintahannya di Kota Serang.
Berbicara soal kesenian daerah (khususnya dalam hal ini lagu daerah), Banten ditinggali oleh beragam etnis yang tentu mempengaruhi karakter kesenian di sana. Suku yang paling mendominasi di sana di antaranya: Sunda, Jawa, dan Betawi. Jadi tidak heran jika beberapa lagu daerah Banten ada yang menggunakan bahasa Jawa atau Betawi.
Di sini kita akan sedikit mengulas tentang lagu-lagu daerah Banten yang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Banten tempo dulu hingga sekarang. Inilah 10 lagu daerah Banten paling terkenal yang berhasil kita rinci dalam poin-poin berikut ini.
Baca juga: Mengulas 20 Lagu Daerah Jawa Tengah Beserta Maknanya
Daftar Isi
1. Jereh Bu Guru

Jereh Bu Guru merupakan lagu daerah Banten yang diciptakan oleh A. Syahri Aliman dengan menggunakan bahasa Jawa Serang. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Jereh Bu Guru berarti “Kata Bu Guru”.
Lagu daerah Banten ini memiliki lirik yang sederhana, terdiri dari 3 bait yang masing-masing bait terdiri dari 4 baris. Jereh Bu Guru berisi tentang nasehat kepada anak agar selalu berbakti kepada orang tua dan belajar yang rajin supaya menjadi orang yang berguna.
Jereh bu guru
dadi bocah kudu nurut ning wong tue
Jereh bu guru
dadi bocah kudu gelem akeh belajarSupaye engko dadi wong soleh
sing akeh ilmune
Supaye engko dadi menuse
sing akeh gunaneJereh bu guru
dadi bocah kudu ngebantu wong tue
Jereh bu guru
dadi bocah kudu belajar agame
Terjemahan
Kata Bu Guru
Jadi anak harus taat kepada orang tua
Kata Bu Guru
Jadi anak harus mau banyak belajarSupaya nanti jadi orang sholeh
Yang banyak ilmunya
Supaya nanti jadi manusia
Yang banyak gunanya.Kata Bu Guru
Jadi anak harus membantu orang tua
Kata bu Guru
Jadi anak harus belajar ilmu agama
2. Lagu Daerah “Tong Sarakah”
Tong Sarakah lagi-lagi merupaakan lagu daerah Banten hasil ciptaan A. Syahri Aliman. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Tong Sarakah berarti “Jangan Serakah”. Sesuai dengan judulnya, lagu ini menyampaikan pesan moral agar kita tidak serakah dalam menjalani hidup di dunia dan senantiasa ingat akan kehidupan akhirat.
Berikut lirik lagu daerah Tong Sarakah beserta dengan terjemahannya.
Sora adzan di masigit
Ngabejaan geus waktuna sholat
Saha jalma nu masagi
Salamet dunya akheratDi masigit sholat berjamaah
Ambeh gede pahalana
Mun masagi hirup tuma’ninah
Tangtu hade darajatnaHirup mah ulah sarakah
Ambeh urang meunang berkah
Tapi lamun sarakah jeung harak
Bakal ruksak kana awak
Terjemahan:
Suara adzan di masjid
Memberitahu sudah waktunya sholat
Siapa orang yang berilmu
Selamat dunia akheratDi masjid sholat berjamaah
Agar besar pahalanya
Yang berilmu hidup akan nyaman
Tentu baik derajatnyaHidup itu jangan serakah
Supaya kita mendapat berkah
Tapi kalau serakah dan merugikan orang
Kelak akan merusak diri
3. Lagu Daerah “Dayung Sampan”
Dayung Sampan merupakan salah satu lagu daerah Banten yang populer di kawasan pesisir. Lagu ini menggambarkan budaya maritim yang begitu melekat pada masyarakat Banten.
Lagu daerah yang cukup populer ini pernah dibawakan oleh penyanyi senior Bunda Hetty Koes Endang dalam versi karaoke.
Naik Sampan
Sampan Didayung
Sampan Didayung Hai Nona Yang
Kepantai Nan BiruKalau Tuan
Mencari Jodoh
Jangan Mencari Hai Nona Yang
Selalu CemburuAi ai ai ai
Aiaiaiaiaiai
Ai ai ai ai
Iai Iai Iai Iai Iai Iai
Dayung dayung
Dayung dayung sampanNaik sampan
Menjala ikan
Ikan dijala hai Nona Yang
Di tengah muaraKalau tuan
Mencari makan
Makan dicari hai Nona Yang
Menjual suaraAi ai ai ai
Aiaiaiaiai
Ai ai ai ai
Iai Iai Iai Iai Iai Iai
Dayung dayung
Dayung dayung sampan
4. Yu Ragem Belajar
Dinyanyikan oleh A. Syahri Aliman, lagu Yu Ragem Belajar berisi lirik berbahasa Sunda tentang serangkaian pesan seorang guru kepada murid agar selalu berbakti kepada orang tua, rajin belajar, serta senantiasa taat beribadah.
Terdiri dari 12 baris lirik, lagu daerah Banten ini memiliki tempo yang lambat dengan isi lirik yang sederhana. Biasanya, para orang tua menyanyikan Yu Ragem Belajar kepada anaknya sebagai pengantar tidur dan menjadi hiburan malam yang dirindukan oleh anak-anak Banten tempo dulu.
Aje gelem dadi wong bodo
Bakale akeh dibebodo
Mangkane kudu rajin belajar
Endah uripe ore susahLamun uwis dadi wong pinter
Aje elok meminteri
Tambah pinter kudune tambah bener
Endah duhur derajateYu ragem belajar endah kite dadi pinter
Yu ragem belajar endah kite tambah bener
Yu ragem belajar endah pinter tambah bener
Dadi pinter tambah bener ore kebelinger
5. Lagu Daerah Banten “Ibu”
Sekabeh menuse
Kudune krunye ning ibu
Sing ngelahiraken lan ngegedekaken
Ngemong kite ore lirenan krase akeh susaheSekabeh menuse
Kudune eman ning ibu
Sing ngedoakaken lan akeh ngajari
Endah dadi uwong uripe ore sengsareSiki kite uwis pade ngerti
Mase iye nangkel ning ibu
Bengen kite masih durung ngerti
Akeh nglarane atine ibuMumpung kite masih due umur
Kite bise nyenangaken atine ibu
Lamun dudu karne pengorbanane
Kite ore dadi kaye siki.
Terjemahan:
Semua manusia
Seharusnya mengasihi Ibu
Yang melahirkan dan membesarkan
Mengasuh kita terus menerus terasa banyak susahnyaSemua manusia
Seharusnya menyayangi Ibu
Yang mendoakan dan selalu mendidik
Agar kita jadi orang hidupnya tidak menderitaSekarang kita sudah sangat mengerti
Masa iya tidak peduli ke Ibu
Dulu kita masih belum mengerti
Banyak menyakiti hati IbuMumpung kita masih punya umur
Kita bisa membahagiakan hatinya Ibu
Kalau bukan karena pengorbanannya
Kita tidak menjadi seperti sekarang ini
6. Lagu Daerah “Basisir Carita”

Sesuai dengan namanya, lagu Basisir Carita ini sangat kental dengan wisata Pantai Carita yang tak pernah sepi pengunjung, baik dari wisatawan domestik maupun swasta. Selain itu, Pantau Carita juga menjadi sumber penghidupan bagi para nelayan masyarakat setempat.
Tidak diketahui secara pasti tentang siapa yang menciptakan lagu Basisir Carita. Lagu tersebut biasanya dinyanyikan secara turun temurun oleh masyarakat Banten.
Endah basisir Carita
Panorama Selat Sunda
Dijugjug parawisata
Datang ti mancanagaraOmbak nu paudag-udag
Kikisik meresik resik
Batu karang patarenggang
Cita rasa kaendahanMun pareng srangenge surut
beungeut laut mungpuhurung kulayut
pamayang geus bebelayat
nyungsruk irup nyungsi urip keur isuk
7. Uti-Uti Uri
Uti Uti Uri
Bentang bentang sinyaUti uti uri
Bentang bentang sinyaNyatu jeung pais teri
Kabita ku kejo anyar
Pangeunah-ngeunah amat
Hey!
Sekali dei
Hey!
Sekali dei
8. Ule-Ule Kelabang
Ule-ule kelabang
Kelabang dawe buntute
Ayam jago gegurite
Gurite! Gurite!
Baca juga: Kumpulan 20 Lagu Daerah Jawa Timur
9. Syair Pupujian dan Nasihat Agama

Syair merupakan salah satu bentuk puisi lama yang kini sudah tak banyak berkembang dalam masyarakat Nusantara dewasa ini. Padahal, di zaman dulu syair memegang peranan penting dalam penyebaran Agama Islam, termasuk dalam hal pembentukan karakter bangsa Indonesia dengan menyisipkan pesan-pesan keagamaan dan kehidupan di dalamnya.
Nyaris di setiap daerah menyadur syair yang berasal dari kebudayaan Arab dengan cara dan bahasanya masing-masing. Dalam kebudayaan Sunda, syair banyak disenandungkan menggunakan langgam sehingga dapat lebih mudah diingat.
Sebelum penurunan eksistensinya, syair banyak dinyanyikan dalam bentuk pujian-pujian (sholawat) melalui pengeras suara di berbagai masjid di Jawa Barat dan Banten. Berikut ini merupakan salah satu syair pupujian dalam bahasa Sunda.
Dupi sadayana puji
Tetep ka Allah nu hiji
Nu nikmatna teu ka uji
Nu tara sulaya janjiSukur ka Ibu ka Rama
Kana ngurus nu utama
Dimulai jadi jalma
Lebet ka sekul Igama
Baca juga: 16 Lagu Daerah Bali Populer, Mengulik Makna di Baliknya
10. Lagu Daerah Banten “Cemore”
Cemore adalah singkatan dari “Cerdas, Modern, dan Religius”. Lagu ini berasal dari daerah Tangerang Selatan dengan menggunakan bahasa Betawi Ora, yaitu bahasa campuran budaya Cina, Betawi, dan Sunda.
Lagu Cemore memiliki makna sabagi cerminan sebuah masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda namun mampu mewujudkan sebuah tatanan sosial yang harmonis. Lagu ini memberikan pesan kepada masyarakat Tangerang Selatan yang multi etnis ini agar lebih memahami serta menggugah hati dan pikiran untuk terus melestarikan budaya dan nilai seni warisan nenek moyang.
Lagu ini diciptakan oleh Mpok Yupi yang terinspirasi dari permainan anak-anak Betawi zaman dulu, Deng en Dengan, serta lagu permainan anak-anak Sunda, Cang Uncang Nggae, yang diaransemen ulang sehingga terdengar lebih modern dan ceria.
Deng en dengan sirih sampan berduri duri
Mandi kembang kembang melati
Di Tangerang Tangerang Selatan
Kampung dewek yang paling nyaman
Desa rapi alamnya asri, Kota dagang
Dari Ciputat BSD Alam Sutera sampe PamulangDeng en dengan sirih sampan berduri duri
Mandi kembang kembang melati
Di Tangerang Tangerang Selatan
Kaya budaya ayo dipiara
Tionghoa campur Sunda Betawi Ora
Bagen bae nama lo Ahong Mamat Adang ato Cecep
Budaya dewek Cokek Lenong sampe Topeng BlantekDeng en dengan sirih sampan berduri duri
Mandi kembang kembang melati
Di Tangerang Tangerang Selatan
Nong Rogayah Teh Neneng ama Mey Hwa
Saya resep ama semua orang Indonesia
Kaya Budaya, Bhineka Tunggal Ika
OK, ini perlu dikoreksi. Sudah pernah dengar lagu “Dayung Sampan” nya Osman Ahmad? Lagu yang dimuat di film keluaran tahun 1950 berjudul “Aloha” itu berbeda dari lagu Dayung Sampannya rakyat Banten.
Ini lagu Dayung Sampan nya Osman Ahmad:
https://www.youtube.com/watch?v=6TLpemqmhe0
Sama sekali berbeda, baik musik maupun lirik nya, dengan lagu Dayung Sampan dari Banten
Oke sudah diperbaiki. Terima kasih..