Mau tau seluk beluk tentang bisnis startup? Berikut pengertian bisnis startup, sejarah, jenis-jenis, contoh, dan cara memulainya.
Sadar nggak sih, bahwa saat ini, bisnis digital semakin digandrungi oleh banyak orang? Terutama kawula muda yang punya prinsip ‘melek teknologi’.
Dan nggak heran banget deh jika akhirnya, bisnis-bisnis berbasis teknologi kemudian menarik perhatian semua orang. Salah satunya adalah bisnis startup.
Hal ini karena memang bisnis digital menawarkan sebuah sistem yang keren, mudah, praktis, dan cepat pastinya.
Bisnis startup sendiri sudah menjadi euforia di Indonesia. Dan banyak banget nih entrepreneur yang mulai berusaha menciptakan startupnya sendiri dengan berinovasi dan berkreativitas semaksimal mungkin.
Karena itulah, istilah startup kemudian menjadi satu istilah yang cukup umum bagi sebagian kalangan. Dan saya yakin, kamu pasti pernah mendengar istilah ini kan?
Sayangnya, banyak banget loh yang menyamakan antara startup dengan bisnis online. Padahal kan, keduanya beda banget loh… Masak, cuma karena online shop punya website berdomain dot com (.com), terus disebut startup?
Nah, biar nggak sampai salah kaprah, ada baiknya kita belajar lagi ya, apa sih startup itu, bagaimana sejarahnya, contohnya apa saja, dan lain sebagainya. Dan semua materinya akan kamu dapatkan di artikel ini.
Yuk siapkan posisi PW, alias posisi wenak, dan jangan lupa juga buat menyiapkan pena dan kertas, siapa tahu ada poin penting yang memang mesti kamu catat agar nggak lupa. Keep enjoy ya!
Daftar Isi
Apa itu Bisnis Startup?
Pembahasan kita akan dimulai dari apa itu bisnis startup? Nah untuk mengartikannya, kita akan mengutip dari dua sumber ya, yang pertama dari Wikipedia, dan yang kedua adalah pendapat dari Majalah Forbes.
Menurut Wikipedia, startup merupakan perusahaan rintisan, atau perusahaan yang beroperasi belum lama, ya paling nggak di bawah lima tahun deh waktu operasionalnya. Akan tetapi, sekitar 2000-an, ketika industri .com atau dot com mulai populer, mulai terjadi pergeseran makna dari startup nih.
Sementara menurut Forbes, startup merupakan solusi atau memecahkan masalah di lingkungan. Misalnya, kita ambil contoh kasus transportasi online yang dapat menjadi solusi atas permasalahan terbatasnya kendaraan di rumah.
Dari dua pengertian tersebut, bisa kita simpulkan bahwa startup merupakan bisnis baru yang menawarkan inovasi teknologi luar biasa dalam menjalankan bisnisnya.
Termasuk di dalamnya menawarkan layanan atau menjadi solusi bagi permasalahan yang ada di masyarakat. Hal ini yang kemudian membuat bisnis satu ini mempunyai sifat yang disruptive di pasaran.
Baca juga: Apat Itu Affiliate Marketing? Pengertian, Cara Kerja, dan Contohnya
Sejarah dan Perkembangannya di Indonesia
Canggihnya teknologi membuat bisnis satu ini kian bergairah di Indonesia, dan kian tumbuh dengan sangat pesat. Dan kerennya nih, di Indonesia, sudah ada paling nggak 4 buah startup unicorn, seperti Gojek, Buka lapak, Tokopedia, dan Traveloka. Kurang apa coba Indonesia?
Apa lagi itu startup unicorn? Startup atau perusahaan rintisan yang mendapat gelar unicorn adalah yang sudah memiliki nilai valuasi mencapai USD 1 miliar, atau setara dengan sekitar 14 triliun rupiah.
Keempat daftar startup unicorn di atas merupakan data dari Tech in Asia ya, dan merupakan data pada tahun 2007. Dan jika kita perhatikan, maka jenis startup yang mendominsasi tersebut berasal di bidang e-commerce dan juga fintech loh.
Di tahun yang bersamaan, yakni 2017, statistik menunjukkan, bahwa terdapat penurunan jumlah startup yang baru di Indonesia. Meski begitu, kalau masalah pendanaannya mah tetap mengalami kenaikan loh. Sehingga, memberikan aura positif dong bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini juga menunjukkan, bahwasanya banyak banget investor yang percaya terhadap perkembangan dan kualitas startup yang ada di Indonesia. Bahkan, startup di negara kita juga sangat berpotensi untuk terus berkembang, sama seperti yang ada di Amerika dan Cina.
Untuk kabar satu ini, kita harus turut berbangga dong!
Sejarah dan perkembangan startup di Indonesia ini menjadi sebuah batu loncatan tersendiri bagi kamu yang ingin menawarkan solusi kepada semua orang, atau bagi kamu yang mempunyai inovasi luar biasa ya!
Ragam Model Bisnis Startup
Sebelum kamu terjun ke bisnis ini, ada baiknya jika kamu kenali dulu model bisnisnya. Berikut adalah beberapa model bisnis startup yang meski kamu perhatikan.
1. Freemium
Model bisnis yang pertama adalah freemium. Kata freemium ini sebenarnya merupakan gabungan dari dua kata ya, yaitu kata free dan premium. Dan model freemium merupakan model yang memang banyak banget penggemarnya di Indonesia, khususnya belakangan ini.
Hal ini karena model bisnis freemium menawarkan sebuah sistem yang keren banget sih, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Salah satu sistem yang benar-benar diincar banyak orang adalah dari segi pemberian layanan gratis, tapi nggak semua ya…
Nah, ketika konsumennya mulai ‘menginginkan’ layanan yang lebih, barulah ia akan dikenalkan dengan yang namanya ‘tarif’. Saat ini, sudah banyak kok startup yang menerapkan model freemium. Salah satunya adalah Urbanhire.
2. Berlangganan
Model bisnis yang kedua adalah berlangganan. Biasanya, model yang berlangganan ini mah digunakan oleh e-book, film, music streaming, dan lain sebagainya. Jadi, para konsumen nantinya bakalan ditagih biaya per bulan atau pertahun demi menggunakan layanan yang ada.
Dan saya yakin, di antara kamu pasti sudah ada yang menggunakan startup dengan model bisnis berlangganan ini. Kamunya aja yang nggak sadar.
Salah satu contoh bisnis yang menerapkan model ini adalah Scoop, dimana ia menyediakan majalah berbasis digital yang hanya dapat diakses ketika kamu sudah membayar tarif yang sudah ditentukan. Kalau belum bayar ya nggak bisa mengakses.
Biasanya, untuk menarik hati para konsumen, pebisnis ini bakalan memberikan diskon, meskipun diskonnya ya nggak gede-gede amat sih…
3. On-demand
Model bisnis yang terakhir adalah on-demand. Kalau model yang satu ini mah sudah menjadi model primadona yang bahkan bukan cuma di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
Hal ini karena memang model on-demand ini menyediakan jasa yang dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat.
Contoh-Contoh Bisnis Startup
Nah, kalau kamu penasaran, kamu bisa mencari tahu lebih lengkap terkait bisnis startup ini lewat mengetahui contohnya. Jadi, kalau di Indonesia tuh ada Gojek, Traveloka, dan lain sebagainya. Simak aja deh penjelasannya di bawah!
1. Gojek

Siapa sih yang nggak kenal sama aplikasi keren ini? Saya yakin deh 100%, bahwa seluruh masyarakat Indonesia pasti kenal aplikasi ini. Karena layanan jasanya dalam proses antar jemput tuh sudah banyak banget dan familiar.
Nah, jadi, aplikasi ini dulunya berawal dari sebuah perusahaan kecil, perusahaan rintisan, yang kemudian bisa menjadi sebesar ini sekarang. Dan dulunya bahkan nggak ada yang nyangka, bahwa Gojek bakalan sepopuler dan sekeren ini.
Apalagi sekarang, Gojek sudah menjadi salah satu perusahaan yang menunjukkan kebolehannya di bidang transportasi dan teknologi. Dulunya, di tahun 2010, Gojek memang sebatas memberikan penawaran transportasi online doang.
Tapi sekarang, Gojek mah bukan cuma bisa antar jemput kamu doang, tapi juga memungkinkan kamu buat pesan makanan, memanfaatkan layanan cleaning service-nya, layanan kurir, dan lain sebagainya. Keren banget deh pokoknya!
Apalagi nih, semua layanan yang diberikan tuh ya bukan cuma bisa dimanfaatkan oleh kamu yang tinggal di Jabodetabek, tapi nyaris di seluruh daerah Indonesia.
2. Tokopedia

Contoh bisnis startup yang kedua adalah Tokopedia.
Nah gini, gan, kan jenis bisnis startup ini mulai hype-nya di tahun 2009/2010. Dan pas lagi hype-hypenya, banyak banget tuh perusahaan-perusahaan yang bermunculan di internet.
Sayangnya, perusahaan-perusahaan tadi nggak tahan lama. Bahkan, kalaupun ada yang bertahan dalam waktu lama juga masih jauh deh dari kata sukses, asli! Khususnya kalau dilihat dari segi finansial ya…
Tapi, di tengah banyaknya perusahaan yang bangkrut, atau tidak mengalami kesuksesan, Tokopedia justru berhasil menunjukkan eksistensinya menjadi salah satu startup e-commerce terbesar di Indonesia.
Malah nggak berlebihan kalau kita katakan bahwa Tokopedia ini adalah salah satu startup e-commerce Indonesia yang bisa bersaing dengan banyak perusahaan-perusahaan besar loh.
Dan hingga kini, Tokopedia menjadi startup yang menarik banget bagi para investor. Bukan cuma itu, trafik Tokopedia juga terus meningkat, dan sudah masuk ke dalam 100 situs paling top di Indonesia.
3. Traveloka

Buat kamu yang suka travelling kemana-mana, pasti sudah kenal akrab dong dengan Traveloka. Secara, aplikasi satu ini memang menjadi aplikasi yang menyediakan berbagai macam tiket kendaraan, baik yang tujuannya domestik maupun luar negeri.
Tak hanya itu saja, bahkan perusahaan keren ini juga menyediakan pemesanan hotel dan makanan secara daring loh. Kurang apa coba?
Traveloka didirikan di tahun 2012, oleh seorang lelaki bernama Ferry Unardi, Albert Zhang, dan Derianto Kusuma. Nah, ide ini muncul dari Ferry.
Hal ini karena ia sering banget ngerasa kesulitan gitu ketika akan melakukan pemesanan tiket pesawat, terutama ketika dia akan melakukan penerbangan ke Padang, Sumatera Barat, dari Amerika.
Awalnya nih, Traveloka punya konsep yang sederhana, yakni hanya sebagai mesin pencarian doang untuk membandingan antara harga tiket pesawat yang satu dengan yang lainnya di beberapa situs yang berbeda.
Tapi, di tahun 2013, Traveloka lalu melakukan transformasi luar biasa. Melakukan perubahan gede-gedean, dimana mereka melakukan terobosan besar, yakni dengan mengubahnya menjadi sebuah situs reservasi tiket. Keren nggak tuh?
4. Ruangguru

Contoh bisnis startup yang selanjutnya adalah Ruangguru. Apikasi keren ini merupakan satu-satunya perwakilan Asia Tenggara yang berhasil masuk ke dalam daftar 50 perusahaan pendidikan yang paling transformatif loh.
Transformatif dalam kategori ini meliputi empat aspek ya, yakni basis peserta, kemudian skala bisnis, jangkauan, hingga dampak.
Skala bisnisnya tuh sudah masuk skala dunia. Dan sampai saat ini, pengguna dari Ruangguru sudah mencapai 20 juta pengguna. Waw!
5. Kitabisa.com

Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi ladang yang sangat luar biasa bagi para penggiat startup. Hal ini karena semakin banyaknya lini kehidupan, sehingga memunculkan gaya hidup yang baru, dan menjadikannya sebagai dasar bermunculannya ide-ide gila nan kreatif.
Demi menyeimbangkan kehidupan dengan digitalisasi dan modernisasi, startup satu ini didirikan di tahun 2013 oleh Al-Fatih Timur, seorang mantan mahasiswa yang kerap disapa dengan nama Timmy. Ia memfokuskan dirinya di bidang crowdfunding atau penggalangan dana yang berbasis online.
Awalnya, Al-fatih mempunyai keinginan untuk menciptakan sebuah gerakan sosial, sehingga akhirnya ia menemukan sebuah ide luar biasa ini.
Baca juga: Pengertian Bisnis Waralaba (Franchise) dan Contohnya di Indonesia
Cara Memulai Bisnis Startup
Setelah tahu seluk beluk bisnis startup, gimana perasaan kamu? Semangat, bimbang, atau bingung?
Sebagai orang yang normal, kamu pasti bertanya-tanya dan diliputi banyak rasa penasaran kan? Salah satunya adalah bertanya-tanya terkait bagaimana cara memulai bisnis startup?
Oke, jadi gini…
Sederhananya, agar bisa membangun dan mengembangkan sebuah bisnis, kamu mesti membuat rencana yang matang terlebih dahulu. Setelah itu, baru kemudian eksekusi deh!
Biar lebih jelas, perhatikan cara memulai bisnis startupnya di bawah.
1. Membuat minimum viable product (MVP)
Sebelum mulai membuat bisnis, kamu harus tahu dulu, apa itu minimum viable product atau yang biasa disingkat dengan MVP. MVP ini adalah fitur yang memang harus kamu persiapkan dulu agar bisa memuaskan semua calon pelanggan begitu kamu merilis startupnya.
2. Membuat website bisnis
Langkah yang kedua adalah membuat website bisnis. Website merupakan pondasi yang paling penting bagi setiap pebisnis online. Bahkan sekarang, para pebisnis offline juga sudah mulai melek teknologi, sehingga ikut bersaing juga dalam hal menciptakan website.
Karena dengan mempunyai website, tentu akan sangat membantu calon pelanggan kamu untuk mencari dan menemukan bisnis yang kamu jalankan. Kamu bisa membangun website dengan menyediakan berbagai informasi yang berkaitan dengan bisnis yang kamu jalankan.
Ada detail kontak, jam operasional, layanan yang kamu sediakan, dan lain sebagainya. Pokoknya, semua informasi yang kamu anggap penting deh, dan yang bisa menunjang reputasi bisnis kamu untuk mendapatkan kepercayaan pelanggan.
3. Plih nama domain yang tepat
Cara satu ini menjadi cara yang terbilang sangat penting dan harus kamu perhatikan ketika akan membangun website bisnis startup ya… Karena bagaimanapun, nama domain menjadi identitas bisnis yang akan kamu bangun, dan akan menjadi branding di ingatan para pelanggan.
Maka, coba deh buat memikirkan dengan matang, kira-kira domain apa yang memang cocok buat bisnis kamu. Nama domain yang akan kamu pilih mesti dapat menunjukkan, ini loh bisnis ku, kemudian bergerak di bidang apa.
Selain itu, jangan lupa juga untuk memperhatikan panjang atau pendeknya agar mudah diingat dan diucapkan.
4, Fokus di tujuan awal
Tatkala membuat strategi, maka kamu harus terus melakukan pengecekan terhadap tujuan awal yang sudah kamu buat. Memang, MVP tadi bagus banget, tapi tetap saja, mengetahui dan fokus terhadap tujuan awal kamu juga nggak kalah bagusnya loh.
5. Tetapkan jangka waktu untuk setiap tugas
Buatlah jangka waktu yang tepat dan jelas, agar semua progress yang kamu lakukan bisa terpantau dengan mudah. Ketika sudah selesai, kamu bisa menandainya sebagai pencapaian yang baru loh. Anggap saja sebagai sebuah batu loncatan kamu. Dan hal ini terbukti ampuh dalam menaikkan kadar semangat.
6. Cari target pasar
Apalah artinya bisnis tanpa pelanggan. So, agar bisnis kamu sukses, maka kamu pasti membutuhkan yang namanya pelanggan. Dan untuk mencarinya, kamu mesti mencari dan menentukan target pasar yang tepat.
7. Buat penawaran atau produk yang spesifik
Dalam berbisnis, kamu butuh memberikan penjelasan spesifik terkait produk dan juga layanan yang akan kamu tawarkan. Dan hal ini bisa menjadi tulang punggung bisnis yang kamu jalankan. Atau bahkan menjadi daya tarik tersendiri.
Jika startup yang akan kamu buat nantinya berbasis layanan, maka kamu perlu memutuskan, kira-kira perbaikan apa sih yang harus kamu perhatikan dan kamu lakukan, kira-kira layanan tambahannya nanti seperti apa, atau promo apa yang akan kamu tawarkan. Dan lain sebagainya.
So, buatlah penawaran yang memang sepsifik ya. Agar kamu lebih mudah dalam menemukan target.
Baca juga: Pengertian SWOT, Sejarah, Fungsi, dan Cara Penerapannya
***
Oke, sekian deh pembahasan seputar bisnis startupnya. Ternyata, pembahasan tentang bisnis startup begitu luas dan kompleks ya… Mulai dari pengertian, sejarah, jenis-jenis, hingga contoh-contoh yang ternyata sangat familiar di kehidupan sehari-hari kita.
Kalau kamu sekarang lagi memulai menjalankan bisnis startup, jangan lupa sharing di kolom komentar ya!