Apa Itu Etika Bisnis? Ini Pengertian, Prinsip, dan Contohnya

Mau tau apa itu etika bisnis, apa saja contohnya, dan bagaimana menerapkannya? Berikut ini pengertian etika bisnis, prinsip, dan contohnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal banyak etika. Mulai dari etika bermasyarakat, bekerja, hingga etika bisnis.

Dan sebagai para calon pebisnis, tentu kamu harus tahu dong pengertian etika bisnis itu apa. Iya kan? Karena dengan etika ini, kamu bakalan lebih gampang dalam membangun relasi dan mengembangkan bisnis kamu.

Dengan memahaminya, etika bisnis dapat menghadirkan hubungan yang baik, profesionalisme, integritas, dan segala hal yang berbau kebaikan deh …

Oke, untuk lebih jelasnya, kamu bisa perhatikan penjelasan dari pengertian etika bisnis, prinsip, contohnya, hingga sedikit menyinggung etika bisnis dalam Islam pada artikel berikut ini ya!

Pengertian Etika Bisnis

etika bisnis
pixabay.com

Jadi, apa sih sebenarnya etika bisnis itu?

Jadi, etika bisnis merupakan prinsip moral yang akan dijadikan pedoman ataupun panduan ketika sedang menjalankan bisnis.

So, ada takarannya sendiri ya. Nggak ujuk-ujuk, ‘oh ini etika bisnis’, oh tidak.

Hal ini bertujuan agar semua aspek bisnisnya bisa berjalan dengan baik dan benar, sesuai dengan nilai, norma, dan juga perilaku yang baik seperti adil, sehat, bijak, dan profesional, yang nantinya akan menghadirkan respon yang baik dari semua elemen yang terkait, seperti pemegang saham, masyarakat, pelanggan, klien, hingga mitra kerja.

Nah, di dalam dunia bisnis sendiri, kamu pasti akan akrab dengan istilah ini, dan tentu saja, nyaris semua orang menyetujui keberadaan etika bisnis.

Karena jika etika bisnis bisa diterapkan di segala jenis bisnis, tentu akan menguntungkan seluruh pihak.

Nggak bakalan ada yang namanya kecemburuan sosial, kecurangan, tidak adil, dan perilaku-perilaku buruk lainnya yang seringkali kita saksikan dalam dunia bisnis.

Selain itu, etika bisnis ini juga pasti akan memberikan kenyamanan bagi seluruh pihak yang bersangkutan dengan bisnisnya. Iya kan?

Ya secara, siapa sih yang ngerasa nggak nyaman kalau etika bisnis ini diterapkan? Ya nggak ada lah!

Prinsip Etika Bisnis bagi Perusahaan

integritas
pixabay.com

Nah, sebenarnya, semua pelaku bisnis harus menerapkan prinsip etika bisnis loh, terlebih lagi bagi perusahaan besar.

Prinsip etikanya sendiri mencakup berbagai aspek yang umum, hanya saja, untuk urusan penerapannya memang harus ‘kena sasaran’ loh ya. Hal ini karena akan dijadikan pondasi ketika membangun perusahaan.

Ketika prinsip etika bisnis dijalankan di sebuah perusahaan oleh semua pelaku bisnis, maka akan terbangun yang namanya hubungan yang sehat, adil, lagi baik di antara seluruh rekan-rekan yang terlibat.

Untuk lebih jelasnya nih, berikut adalah prinsip etika bisnis bagi perusahaan yang memang wajib banget kamu pahami. Harus loh ya. Sifatnya tuh ‘wajib’, bukan pilihan.

1. Prinsip Kejujuran

Prinsip pertama adalah kejujuran.

Sejak kecil, karakter ‘jujur’ sudah dibangun oleh orang tua kita. Karena memang, perilaku jujur ya bukan hanya untuk sekedar kepentingan bisnis aja, melainkan segala elemen kehidupan.

Dan biasanya, orang yang sudah terbiasa hidup dengan kejujuran, maka ketika berbisnis pun ia akan menerapkannya sebagai bagian dari etika bisnis.

Dan prinsip ini wajib diterapkan oleh seluruh pelaku bisnis ya. Baik itu pengusaha besar, usaha rintisan, atau bahkan pedagang pasar.

Kenapa sih harus berprinsip jujur? Ya karena kejujuran menjadi salah satu faktor kesuksesan bisnis kamu.

Nah, berdasarkan realita di pasaran, bisnis yang dijalankan tanpa menerapkan prinsip kejujuran ini nggak bakalan bertahan dengan jangka waktu yang lama loh.

Gampangnya dalam hubungan penjual dan pembeli, konsumen selalu pintar membedakan mana bisnis yang jujur dan yang tidak.

Karena merasa tertipu, mereka akhirnya kecewa dan menceritakannya ke teman-temannya. Dengan begitu, bisnis kamu bisa-bisa nggak dipercaya lagi karena sudah dicap sebagai bisnis yang nggak jujur.

Prinsip kejujuran di dalam etika bisnis ini meliputi kejujuran akan kondisi barang atau jasa yang kamu tawarkan. Dan prinsip satu ini sangat berdampak terhadap bisnis yang kamu jalankan.

2. Prinsip Integritas Moral

Prinsip yang kedua ialah prinsip integritas moral.

Prinsip ini berguna dalam menjaga image usaha kamu. Seorang pelaku bisnis harus mampu mengelola bisnisnya dengan baik, memperlakukan karyawannya dengan baik, dan memberikan pelayanan yang baik juga untuk konsumen,

Dengan menjalankan prinsip ini, maka semua pihak yang terkait akan nyaman berhubungan dengan bisnis kamu.

3. Prinsip Kesetiaan

Prinsip yang selanjutnya ialah kesetiaan.

Prinsip ini erat kaitannya dengan proses bisnis ya, di mana terdapat berbagai pihak yang terlibat, seperti karyawan, manajemen, hingga investor.

Prinsip ini bisa diterapkan dengan keseriusan ketika menjalankan bisnis, yakni harus sesuai dengan tujuan hingga visi misi perusahaan dapat tercapai.

4. Prinsip Otonomi

Prinsip etika bisnis yang selanjutnya ialah otonomi.

Prinsip otonomi ini berkaitan dengan kemampuan dan juga sikap seseorang dalam memutuskan sesuatu dengan baik dan benar yang diikuti dengan tindakan yang juga benar.

Dengan kata lain, pengusaha memang harus mempunyai prinsip satu ini, yang didasari dengan kesadaran penuh dalam melaksanakan kewajiban di dalam bisnisnya.

Maka, sebagai calon pebisnis, nantinya kamu harus tahu dan paham terkait dengan bidang yang kamu pilih dan jalankan, kemudian situasi apa yang kiranya akan kamu hadapi, aturan yang ada, hingga tuntutannya.

Jadi, semua harus diatur dengan jelas. Prinsip ini juga mesti kamu terapkan ketika akan mengambil keputusan dan tindakan.

Bahkan, kamu juga harus berani untuk meninggalkan sesuatu yang memang bertentangan dengan etika norma-norma yang ada.

5. Prinsip Keadilan

Prinsip etika bisnis berikutnya ialah prinsip keadilan.

Prinsip satu ini berlaku kepada seluruh pihak. Di mana, seluruhnya berhak mendapatkan keadilan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.

Nah, ketika keadilan sudah didapatkan dan dirasakan oleh seluruh pihak yang terlibat, tentu akan menghasilkan sebuah karya nyata, yakni keterlibatan dari semua pihak.

Maka, jika kamu akan membuka sebuah bisnis, kamu harus dapat berlaku adil dan tidak menganakemaskan siapapun.

Prinsip inilah yang kemudian mendorong seluruh pihak agar terlibat di dalam menjalankan proses bisnis.

6. Prinsip Saling Menguntungkan

Prinsip yang terakhir adalah prinsip saling menguntungkan.

Nah, maksudnya apa?

Maksud dari prinsip bisnis satu ini adalah seluruh kegiatan bisnis yang kamu lakukan mesti memberikan manfaat dan keuntungan kepada seluruh pihak yang terkait. Mulai dari karyawan, seluruh elemen perusahaan, investor, konsumen, hingga dalam hubungan kerjasama dengan perusahaan lain.


Baca juga: 15 Ide Jualan di Rumah yang Mudah dengan Modal Kecil!


Etika Bisnis Menurut Para Ahli

pengertian etika bisnis
bukalapak.com

Oke, setelah panjang lebar membahas prinsip etika bisnis, kamu juga sudah tahu apa pengertian etika bisnis, maka alangkah baiknya nih kalau kita juga membahas pandangan-pandangan para ahli mengenai etika bisnis.

Tujuannya? Ya biar kamu punya landasan yang lebih kuat. Trus, saat ngobrolin etika bisnis sambil ngeluarin teori dari ahlinya jadi keren kan?

1. Manuel G. Velasques

Menurut Velasques, etika bisnis ialah sebuah bidang ilmu yang memang khusus membahas tentang benar-salah, serta konsekuensi standar moral di masyarakat.

Sebagaimana yang sudah diatur, ditetapkan, dan diterapkan di dalam kebijakan, perilaku bisnis, hingga berbagai institusi.

2. Hill dan Jones

Hill dan Jones berpendapat, bahwa etika bisnis adalah ajaran agar semua orang dapat membedakan yang benar dan salah.

Demi memberikan bekal kepada tiap petinggi perusahaan tatkala mempertimbangkan sesuatu, agar bisa mengambil sebuah keputusan yang berkaitan dengan permasalahan moral.

3. Steade Et Al

Baginya, etika bisnis ialah standar moral yang langsung berkaitan dengan proses pengambilan keputusan dan tujuan.

So, Steade ini menafsirkan pengertian etika bisnis dengan sangat simpel. Tapi intinya tetap sama aja sih dengan pengertian tokoh lain. Nevermind, yang penting substansinya sama toh.

4. Bertens

Pengertian selanjutnya adalah menurut Bertens.

Menurutnya, etika bisnis jauh lebih kompleks dan lebih luas dari sekedar ketentuan yang sudah diatur.

Dan bahkan nih, dia juga menyatakan, bahwa etika bisnis adalah standar yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan standar ketentuan hukum.

Kenapa sih Bertens sampai berpikir sekompleks itu? Ya karena ternyata, kasus-kasus di ranah bisnis ternyata banyak kok yang nggak ada aturannya di ketentuan hukum.

Wah, keren nih!

5. Muslich

Musclich berpendapat, bahwa etika bisnis merupakan seperangkat pengetahuan terkait cara ideal pengaturan dan juga pengelolaan bisnis, yang di dalamnya mencakup moral dan norma yang diperhatikan dengan sangat mendalam dan diberlakukan secara universal.

6. Sumarni

Menurutnya, etika bisnis ini berkaitan dengan permasalahan penilaian terhadap perilaku bisnis dan kegiatan bisnis, dengan mengacu pada kebenaran.

7. Irham Fahmi

Dalam mengartikan makna etika bisnis, Irham Fahmi menyatakan, etika bisnis ialah aturan yang menegaskan tentang mana perilaku yang boleh dan tidak dalam berbisnis

8. Budi Untung

Pengertian etika bisnis menurut Budi Untung adalah pengetahuan dan pemahaman terkait cara ideal pengelolaan bisnis dan pengaturannya dengan memperhatikan moral dan norma.

Pengertian etika bisnis menurut Budi Untung ini hampir sama dengan pengertian menurut Muslich ya.

***

So, kita bisa melihat, bahwa substansi dari makna etika bisnis menurut beberapa ahli di atas kurang lebih sama.


Baca juga: Pengertian Bisnis Online, Jenis-Jenis, dan Cara Memulainya


Contoh Etika Bisnis

teamwork
pixabay.com

Biar lebih jelas, coba kita bahas contohnya ya … Berikut beberapa contoh etika bisnis yang paling umum mesti dijalankan.

1. Disiplin

Contoh etika bisnis yang pertama ialah disiplin.

Untuk saat ini, kita nggak bisa memungkiri, bahwa nyaris seluruh masyarakat Indonesia menerapkan budaya ‘jam karet’, termasuk ketika sudah membuat janjian dengan klien.

Ingat, catat waktunya, dan datang lebih dulu!

2. Mengucapkan “terima kasih”

Kalau secara teori, mungkin mengucapkan terima kasih itu kayak mudah banget ya. Tapi nyatanya nggak semudah itu loh.

Maka, ucapkanlah terima kasih ketika kita sudah diuntungkan atau dalam akhir sebuah kerjasama.

3. Berperilaku dewasa

Contoh lainnya adalah berperilaku dewasa.

Kamu sudah harus bisa dewasa ya! Dalam artian, kamu harus menjauhkan ego ketika menjalankan suatu hubungan dalam berbisnis. Mengedepankan kepentingan bersama ketimbang keuntungan pribadi.

Kamu juga meski bisa berpikir panjang, karena hal ini akan berkaitan dengan image perusahaan dan kelanjutannya ke depan.

4. Menggunakan pakaian yang santun

Contoh etika bisnis satu ini adalah etika bisnis yang bisa langsung dilihat oleh mata. Gunakanlah pakaian yang santun dan rapi ya dalam bertemu dengan klien atau pihak-pihak penting yang terkait.

5. Menggunakan kalimat yang baik

Pemilihan kata menjadi hal yang sangat penting kamu perhatikan. Nah, hindari deh kalimat-kalimat yang tidak baik atau kurang berguna. Seperti, membicarakan masalah pribadi, pembicaraan yang menjatuhkan usaha orang lain, atau yang semacamnya.

6. Membayar biaya makan klien

Contoh selanjutnya adalah membayarkan biaya makan klien, dalam artian ketika kamu menjadi tuan rumah. Hal ini biasanya akan kamu lakukan ketika kebetulan sedang meeting di luar.

7. Berdiri ketika kenalan

Ketika kamu lagi berkenalan, maka cobalah untuk berdiri. Lihat mata calon rekan kamu. Jabat erat tangannya dan jangan lepaskan hingga dia melepaskannya duluan.

8. Menyebutkan nama

Menyebutkan nama merupakan salah satu contoh etika bisnis yang baik. Hal ini agar mereka merasa dihormati dan nyaman ketika berinteraksi denganmu.

9. Berperilaku baik dengan siapapun

Selanjutnya adalah berperilaku baik dengan siapapun, tanpa membeda-bedakan status sosial, ras atau agama, baik itu karyawan OB maupun pejabat tinggi.

Dan etika satu ini adalah etika yang pasti diperhatikan dengan serius oleh orang lain karena bakalan kelihatan banget ketika kamu berinteraksi.

10. Berlaku jujur

Contoh yang terakhir adalah jujur. Etika satu ini bahkan termasuk salah satu prinsip etika bsisnis.

Kenapa?

Karena dengan kejujuran, bisnis yang kamu jalankan akan lebih mudah dipercaya oleh siapapun, baik konsumen maupun investor..


Baca juga: 10 Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia


Etika Bisnis dalam Islam

etika bisnis dalam islam
bukukita.com

Di dalam Islam, etika dipahami sebagai adab ataupun akhlak. Tujuannya adalah untuk mendidik manusia agar menjadi insan kamil.

Nah, etika di dalam agama Islam ini cakupannya luas. Termasuk di dalamnya adalah etika dalam berbisnis.

Nah, apa saja sih etika bisnis di dalam Islam? Simak penjelasan singkatnya berikut ya!

1. Kesatuan

Maksud dari kesatuan ini apa? Nah, kesatuan di sini mengandung makna tauhid, atau mengesakan Tuhan.

Di dalam konsep tauhid sendiri akan dipadukan segala aspek kehidupan umat muslim, mulai dari bidang ekonomi, sosial, hingga politik.

Nah, dengan adanya konsep kesatuan ini, maka jelas bahwa Islam menawarkan yang namanya kesatuan, yakni dengan keterpaduan agama dengan ekonomi.

Hal inilah yang kemudian menjadikan etika bisnis terpadu.

2. Keseimbangan

Islam merupakan agama yang sangat menekankan pemeluknya untuk senantiasa hidup seimbang.

Nah, jika keseimbangan ini dikaitkan dengan bisnis, maka bisa diartikan sebagai perilaku adil ketika berbisnis. Dan jangan sekali-kali berlaku zalim dan curang.

3. Kehendak Bebas

Etika bisnis dalam Islam yang selanjutnya ialah kehendak bebas.

Kehendak bebas ini adalah bagian yang cukup penting untuk kamu pahami. Kebebasan di sini mengandung arti tidak merugikan orang lain.

Kalau kepentingan pribadinya mah terbuka lebar ya, dan nggak ada batasan deh buat kamu yang ingin berkarya di bidang bisnis ini. Asal, sesuai dengan etika bisnis yang sudah ada.

4. Tanggung Jawab

Dalam menjalankan bisnis, sangat mustahil rasanya jika ada orang yang bebas sebebas-bebasnya, sehingga tidak mempunyai tanggung jawab. Iya kan?

Bahkan pemilik perusahaan besar saja mempunyai tanggung jawab kok. Apa itu? Ya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawannya dong!

Jadi, nggak mungkin ada orang yang kebebasannya tanpa batas ya. Semua mempunyai tanggung jawabnya masing-masing, sesuai dengan peran yang diemban.

Sehingga, manusia pasti akan mempertanggung jawabkan segalanya, begitupun halnya di bidang bisnis.

Etika bisnis dalam Islam sangat menekankan pada sikap atau perilaku bertanggung jawab. Maka, ketika kamu diberi amanah, bertanggung jawablah.

Apalagi, di dalam sebuah hadis dinyatakan, bahwa salah satu ciri orang munafik adalah ketika ia diberi amanah ia tidak menunaikannya.

Jangan sampai deh kita menjadi bagian dari orang munafik ya!

5. Kebenaran

Maksud dari kebenaran ini adalah sikap, niat, dan perilaku, yang di dalamnya terdapat transaksi.

Nah, dengan prinsip ini, kamu diminta untuk bisa menegakkan kebenaran ketika bertransaksi. Sehingga tidak akan ada yang namanya kerugian di salah satu pihak. Kalau rugi satu, ya rugi semua.

Jadi, konsep kebenaran di juga masih ada kaitannya dengan keadilan.

***

Jadi, dari kelima etika bisnis dalam Islam kita dapat menyimpulkan satu hal, bahwa semua etika tersebut hanya bisa diperoleh dengan ketaqwaan.

Kenapa? Karena ketika kamu sudah bertaqwa, sudah pasti berperilaku adil, jujur, mengesakan Allah, bertanggung jawab, dan mengetahui konsep keseimbangan kan?


Baca juga: 15 Ide Bisnis Kreatif yang Kekinian dan Menjanjikan Profit Besar!


***

Demikian pembahasan panjang tentang pengertian etika bisnis. Semoga bermanfaat ya buat kamu yang lagi semangat-semangatnya belajar bisnis!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *