10 Prospek Kerja Farmasi beserta Peluang, Gaji, dan Tugasnya

Kamu kuliah di jurusan farmasi? Ketahui 10 prospek kerja farmasi beserta gaji dan tugasnya berikut ini!

Saat ini, sudah banyak sekolah-sekolah kejuruan yang menyediakan jurusan farmasi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Menariknya, kamu yang sekolah di farmasi bisa lanjut mengambil kuliah di program studi farmasi agar ilmu pengetahuan dan kemampuan semakin bertambah.

Namun, seperti yang kamu ketahui, persaingan dunia kerja di jurusan farmasi juga cukup meningkat.

Oleh karena itu, kamu mesti mempersiapkan segalanya mulai dari sekarang agar bisa masuk ke tempat kerja yang kamu inginkan.

Bagi kamu yang sedang menempuh pendidikan di jurusan farmasi atau yang ingin kuliah di jurusan ini, berikut kami sampaikan beberapa prospek kerja farmasi, di antaranya:

1. Bekerja di Rumah Sakit, Apotek, Laboratorium

Para lulusan farmasi memiliki peluang besar untuk bisa kerja di bidang kesehatan, seperti rumah sakit, apotek, maupun laboratorium.

Apabila ingin menjadi seorang apoteker profesional, kamu wajib mengambil pendidikan profesi apoteker selama 2 semester dalam jangka waktu 1 tahun terlebih dahulu.

Nantinya, kamu akan mendapatkan sertifikat yang menjadi bekal untuk mendirikan apotek sendiri di kemudian hari.

Sementara itu, tugas seorang apoteker di rumah sakit adalah bertanggungjawab untuk memberikan obat sesuai resep dokter, lalu memastikan efektivitas serta keamanan penggunaan obat tersebut.

Gaji seorang apoteker rata-rata sekitar Rp 3 juta sampai Rp 7 juta setiap bulan, dan akan terus meningkat tergantung pengalaman serta rumah sakit tempat bekerja.

Kemudian, bagi yang ingin bekerja di laboratorium rumah sakit, maka kamu akan memiliki profesi sebagai analis kesehatan atau bidang lainnya.

Tugasnya yaitu untuk melakukan pengecekan spesimen agar bisa membuktikan diagnosa, melalui beberapa macam tahapan.

Lalu, gaji seorang pekerja laboratorium adalah sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta setiap bulannya.

Syarat untuk bisa bekerja di rumah sakit, apotek, dan laboratorium adalah memiliki STRTTK dan Serkom, sudah lulus D3 Farmasi maupun S1, menguasai ilmu farmasi dengan baik, jujur, dinamis, loyal, serta berjiwa muda.

Bukan hanya itu, kamu yang mau bekerja di rumah sakit, apotek, dan laboratorium harus bersedia bekerja secara shift dan siap masuk kapan saja meskipun saat libur umum maupun nasional.


Baca juga: 20 Prospek Kerja Akuntansi beserta Tugas dan Gajinya


2. Penyuluh Kesehatan

Prospek kerja farmasi yang terbuka luas bagi para lulusannya adalah bekerja sebagai penyuluh kesehatan.

Di sini, kamu akan memiliki tugas untuk menyediakan dan mengelola program pendidikan kesehatan untuk membantu para individu, keluarga, serta komunitas agar bisa memaksimalkan serta mempertahankan gaya hidup sehat.

Selain itu, kamu juga memiliki tugas untuk mengumpulkan serta menganalisis data agar bisa mengidentifikasi kebutuhan masyarakat sebelum melakukan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, serta evaluasi rancangan gaya hidup sehat, kebijakan, serta lingkungan sekitar.

Seorang penyuluh kesehatan memiliki tujuan untuk membantu para individu, pekerja kesehatan lain, masyarakat, hingga membantu mengelola sumber daya fiskal agar tercapainya program pendidikan kesehatan.

Dari tugas-tugas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang penyuluh kesehatan memiliki peran yang begitu beragam.

Mereka harus bisa menjadi seorang tenaga penyuluh, pengembang metode promosi kesehatan, manajemen strategi promosi kesehatan, konsultan maupun konselor, hingga melakukan penelitian ilmiah.

Di Indonesia, seorang penyuluh kesehatan masyarakat masih bagian dari Pegawai Negeri Sipil yang berada di bawah Kementerian Kesehatan.

Sementara itu, gaji yang didapatkan oleh penyuluh kesehatan adalah sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 4 juta, tergantung pengalaman kerja.

3. Bekerja di Lembaga Pemerintah

Jangan salah, seorang lulusan farmasi juga bisa bekerja di lembaga pemerintah, loh.

Tentunya, kamu akan bertugas di bagian pengurusan pelegalan obat serta makanan yang dikenal dengan sebutan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Saat ingin bekerja di BPOM, kamu akan bersaing dengan banyaknya para lulusan farmasi.

Oleh karena itu, persiapkan diri selagi masih belajar dengan beragam prestasi serta kemampuan di bidang ini, ya!

Selain itu, kamu juga mesti menjaga kesehatan jasmani serta rohani, menguasai ilmu farmasi dan ilmu komputer seperti Microsoft Office, dan masih banyak lagi.

Nah, untuk tugas utama BPOM telah diatur dalam pasal 2 Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan, yaitu:

  • BPOM menyelenggarakan tugas pemerintahan sesuai peraturan perundang-undangan, yaitu mengawasi obat dan makanan masuk, dengan cara menyeleksi apakah obat serta makanan tersebut mengandung zat berbahaya atau tidak.
  • Obat maupun makanan yang dimaksud pada ayat (1) terdiri dari obat-obatan, bahan obat, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat tradisional atau obat herbal, prekursor, kosmetik, pangan olahan, hingga suplemen kesehatan.

Sementara itu, untuk gaji yang didapatkan dari seorang pekerja di lembaga pemerintah adalah sekitar Rp 2,5 juta sampai Rp 16,5 juta setiap bulannya.

Gaji yang didapatkan tergantung kepada posisi atau jabatan yang kamu tempati.

4. Bekerja di Sektor Swasta

Prospek kerja farmasi berikutnya adalah kamu bisa bekerja di sektor swasta yang diminati.

Ada banyak perusahaan swasta yang bergerak di bidang farmasi, seperti Kalbe Farma, Mead Johnson, Kimia Farma, dan masih banyak lagi.

Kamu yang memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan mendalam terkait dunia farmasi, kamu punya kesempatan besar untuk melamar pekerjaan ke sektor swasta itu, loh!.

Secara umum, lulusan farmasi yang bekerja di sektor swasta memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan obat-obatan, serta memproduksi obat yang dibutuhkan.

Selain itu, kamu juga harus bisa melakukan pengkajian resep obat-obatan, monitoring terapi obat, hingga melakukan edukasi terhadap obat-obatan yang akan dipasarkan dan digunakan oleh masyarakat umum.

Jadi, semua hal itu mesti kamu perhatikan dengan baik dan belajar sungguh-sungguh agar bisa dengan mudah dalam mencari pekerjaan di sektor swasta.

Saat memilih sektor swasta untuk profesi nanti, kamu bisa memilih divisi yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuanmu.

Nah, untuk gajinya sendiri, lulusan farmasi yang bekerja di sektor swasta akan mendapatkan penghasilan sekitar Rp 4 juta sampai Rp 8 juta per bulannya.

Tentu saja, besaran gaji yang didapatkan tergantung jabatan atau divisi, serta tempat kamu bekerja nantinya.

5. Bagian Administrasi Pelayanan Obat

Saat menjadi mahasiswa farmasi, kamu akan belajar mengenai obat-obatan, makanan, minuman, hingga kosmetik.

Ilmu yang kamu terima semasa duduk di bangku kuliah tidak boleh kamu abaikan begitu saja.

Melainkan harus diasah dan dipraktekkan kembali di dunia kerja, apalagi jika ingin bekerja  menjadi bagian administrasi pelayanan obat.

Di sini, kamu akan memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab, yaitu:

  • Melakukan pengurusan surat-menyurat serta menerima telepon.
  • Melakukan monitoring dana yang digunakan, lalu merekap semua laporan secara jelas.
  • Melakukan pemantauan catatan medis serta suplai keperluan klinik.
  • Melakukan penataan rekam medis pasien dan memastikan bahwa informasinya selalu update sesuai keadaan pasien.
  • Melakukan proses pencatatan, pengarsipan, hingga pengumpulan data dokumen.
  • Melakukan pembuatan laporan administrasi.
  • Melakukan penyusunan jadwal kerja untuk seluruh staff dan melakukan monitoring kehadiran.
  • Mampu berkoordinasi dan berkomunikasi bersama perawat, dokter, staff, serta pasien.
  • Mengetahui jenis dan nama obat-obatan sesuai resep dokter yang diberikan.

Seorang lulusan farmasi yang bekerja di bagian administrasi pelayanan obat akan mendapatkan gaji rata-rata Rp.4 juta per bulan, dan akan terus meningkat tergantung pengalaman serta tempat kamu bekerja.

6. Industri Farmasi

Prospek kerja farmasi yang terbuka luas bagi para lulusannya adalah industri farmasi.

Pekerjaan ini tentu didambakan oleh hampir semua lulusan farmasi karena sesuai dengan bidang yang mereka pelajari.

Biasanya, lulusan farmasi yang diterima kerja di bidang industri farmasi akan ditempatkan pada bagian R&D (Research and Development).

Tugas yang harus kamu lakukan adalah menentukan formula, ahli dalam melakukan teknik pembuatan, serta mampu menentukan spesifikasi bahan baku yang akan digunakan dalam proses pembuatan obat-obatan.

Nah, obat yang dibuat harus bisa memenuhi spesifikasi kualitas ditetapkan, lalu dibuat sesuai peraturan CPOB dalam batas serta biaya yang telah disediakan.

Setelah obat dibuat, kamu perlu memastikan bahwa obat-obatan disimpan sesuai prosedur agar mampu memenuhi persyaratan mutu yang sudah ditetapkan.

Bagi kamu yang ingin bekerja di industri farmasi, maka akan mendapatkan gaji rata-rata sebesar Rp 4 juta sampai Rp 8 juta setiap bulannya.

Jika dilihat gaji per tahunnya, kamu akan menerima penghasilan rata-rata Rp 47 juta sampai Rp 86 juta, loh.

Besar sekali, bukan?

7. Peneliti Farmasi

Lulusan farmasi sangat cocok bekerja menjadi seorang peneliti farmasi dan memiliki kesempatan luas di profesi ini.

Jika kamu bekerja sebagai peneliti farmasi, maka salah satu tugas yang mesti dilakukan adalah melakukan penelitian terhadap potensi tanaman obat di Indonesia.

Selain obat-obatan, peneliti farmasi harus memiliki keahlian meneliti minuman serta makanan yang akan diedarkan ke pasaran.

Peneliti farmasi juga harus mampu meracik obat-obatan sesuai ketentuan dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

Para mahasiswa farmasi sudah diajarkan melakukan dasar-dasar penelitian melalui berbagai macam praktikum mata perkuliahan.

Selain itu, bidang atau topik penelitian yang selalu digunakan adalah eksplorasi khasiat obat, kosmetik, serta nutrisi medikal untuk digunakan sebagai obat gangguan organ sistem serta penyakit sel dan infeksi.

Lalu, terdapat juga penelitian di bidang pengembangan metode imunologi, pengembangan produk biomedik, pembuatan panduan pengobatan beserta efek samping, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, kamu mesti menguasai ilmu farmasi dengan baik, dan menjalankan praktek secara benar saat masih duduk di bangku sekolah maupun kuliah.

Gaji seorang peneliti farmasi berada pada kisaran Rp 6 juta dan akan terus bertambah tergantung posisi serta tempat kerjanya.

8. Farmasi Komunitas

Farmasi komunitas merupakan suatu pekerjaan yang memberikan pelayanan pada sarana kesehatan terdekat dengan komunitas masyarakat, yaitu apotek, puskesmas, serta klinik.

Peluang bekerja di farmasi komunitas bagi para lulusan farmasi sangat terbuka lebar, dan terdapat banyak posisi yang bisa ditempati.

Tentu saja, posisi yang akan ditempati sesuai dengan latar belakang pendidikan, sehingga kamu perlu menyiapkan kemampuan yang paling unggul dalam diri kamu terkait farmasi.

Adapun kegiatan atau tugas saat bekerja di farmasi komunitas yaitu:

  • Melakukan pengolahan resep, seperti memverifikasi legalitas, keamanan, memeriksa obat serta memeriksa ketepatan urutan resep, sebelum diserahkan kepada pasien.
  • Mampu melakukan perawatan pasien atau farmasi klinis.
  • Selain itu, kamu juga harus bisa memantau pemanfaatan obat, seperti berbagai proyek penelitian praktek, serta skema untuk menganalisis resep agar bisa memantau reaksi obat yang merugikan.
  • Mampu membuat obat-obatan dalam skala kecil sesuai aturan yang ditetapkan.
  • Mampu menyediakan obat-obat tradisional atau obat alternatif.
  • Mampu menanggapi gejala penyakit ringan.
  • Melakukan promosi kesehatan.

Biasanya, tempat kerjamu ada di fasilitas layanan yang berdekatan dengan fasilitas publik dan masih bisa dijangkau oleh komunitas itu sendiri.

Hal ini dilakukan agar ketika ada sesuatu yang terjadi, farmasi komunitas bisa bertindak cepat dan segera menyelesaikan hal tersebut.

Sementara untuk gaji yang akan kamu dapatkan biasanya berada di kisaran Rp 2,5 juta per bulan dan akan terus bertambah sesuai pengalaman.


Baca juga: 10 Prospek Kerja Kehutanan dengan Peluang dan Gajinya


9. Membangun Bisnis Startup di Bidang Kesehatan

Prospek kerja farmasi tidak hanya di lingkup perkantoran atau instansi saja, kamu bisa menjadi seorang pengusaha dengan membangun bisnis start-up di bidang kesehatan.

Tentu saja, peluang bisnis ini masih sangat besar dikarenakan bisnis startup sedang populer di jaman yang serba canggih ini.

Kamu bisa bekerjasama dengan seseorang yang ahli di bidang IT untuk bisa membuat suatu aplikasi khusus kesehatan.

Sehingga, kamu akan memiliki tugas untuk melayani kesehatan masyarakat secara online melalui aplikasi maupun website yang mereka akses.

Dalam hal ini, kamu dapat membuat aplikasi terkait konsultasi mengenai obat-obatan untuk digunakan berbagai macam penyakit, aplikasi untuk jualan obat di apotek online, dan masih banyak lagi.

Perlu diketahui, bisnis startup di bidang kesehatan tengah melonjak maju dan menjadi kesempatan para ahli kesehatan untuk ikut serta di dalamnya.

Pendapatan seorang pebisnis startup di bidang kesehatan tentu sangat besar dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, tergantung kepada traffic bisnis yang ia miliki.

Tentu, yang namanya bisnis, kamu harus rela meluangkan banyak waktu dan usaha untuk merintis hingga menghasilkan pendapatan yang besar.

Jadi, selain menguasai ilmu kesehatan farmasi, kamu juga perlu menguasai ilmu bisnis, terutama marketing agar bisnis startup mampu bersaing bersama bisnis di bidang serupa.


Baca juga: 10 Prospek Kerja Agribisnis beserta Tugas dan Gajinya


10. Dosen

Bagi kamu yang menyukai dunia pendidikan, maka bisa menempuh profesi dosen untuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

Lulusan farmasi yang ingin menjadi dosen harus menempuh pendidikan sampai S2 di bidang farmasi, sebab peluang kerja menjadi dosen farmasi sedang banyak dibutuhkan.

Tentu saja, kamu harus mengajar dan menguasai beberapa mata kuliah farmasi, seperti farmasetika dasar, farmasi fisika, kimia organik, biokimia, kimia analitik, kimia sintesis, anatomi fisiologi manusia, serta farmakologi dasar dan toksikologi.

Sementara itu, untuk tugas dosen farmasi sendiri yaitu membagikan ilmu sesuai dengan mata kuliah ditentukan, membimbing dan membantu para mahasiswa agar menguasai tentang farmasi, mengembangkan kemampuan para mahasiswa di bidang farmasi, dan masih banyak lagi.

Biar kamu diterima menjadi seorang dosen, pastikan untuk rajin belajar dan mengasah kemampuan mulai dari sekarang.

Selain itu, pastikan pula nilai-nilai atau IPK-mu besar agar peluang menjadi dosen dapat tercapai.

Untuk gajinya sendiri, seorang dosen farmasi akan mendapatkan penghasilan rata-rata sekitar Rp 4 juta per bulan dan akan terus bertambah sesuai tingkatan serta pengalamannya.

***

Itulah beberapa prospek kerja farmasi di atas yang bisa kamu jadikan sebagai rencana di masa depanmu nanti.

Sebelum lulus kuliah di program studi farmasi, atau masuk ke program studi farmasi, pastikan kamu sudah menentukan pekerjaan apa yang akan kamu pilih nanti.

Sehingga, ketika lulus dari studi, kamu tidak perlu bingung lagi dan bisa langsung menuju salah satu pekerjaan yang kamu impikan.

Jika kamu baru mau masuk kuliah dan tertarik di jurusan farmasi, atau kamu kini sedang menempuh pendidikan di jurusan ini, jangan lupa share pengalaman kamu di kolom komentar, ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *