10 Prospek Kerja Hubungan Internasional, Tugas, dan Gajinya

Kamu ingin kuliah di jurusan Hubungan Internasional? Ketahui dulu prospek kerja Hubungan Internasional berikut ini!

Sampai saat ini, masih saja banyak yang bingung ketika memilih jurusan kuliah.  Hal ini karena belum pahamnya mengenai seluk beluk jurusan beserta prospek kerjanya di masa depan.

Termasuk, salah satu program studi yang cukup besar peminatnya adalah Hubungan Internasional. Meskipun begitu, belum banyak yang tahu prospek kerjanya setelah lulus.

Mungkin, kamu sudah berminat untuk masuk ke jurusan Hubungan Internasional namun tidak begitu tahu jenjang kariernya di masa depan?

Atau, kamu sudah menjadi mahasiswa Hubungan Internasional tapi masih sering merasa salah jurusan?

Lebih baik, simak dahulu ulasan berikut ini: 20 prospek kerja Hubungan Internasional yang akan kita rinci beserta tugas dan perkiraan gajinya!

Berikut ini 10 prospek kerja Hubungan Internasional:

1. Duta Besar

Duta Besar menjadi profesi yang dinilai paling bergengsi ketika menjadi lulusan jurusan Hubungan Internasional.

Salah satu alasannya karena tugas dari seorang duta besar adalah mewakili negara sendiri dan tinggal di negara lain.

Selain itu, seorang duta besar bisa ikut menjadi bagian dari organisasi yang profesional dengan jangkauan yang sudah taraf internasional.

Nama lengkap untuk profesi duta besar, yaitu duta besar luar biasa dan berkuasa penuh.

Orang yang memiliki jabatan seperti itu adalah seorang diplomatik yang tugasnya terbang ke pemerintahan asing berdaulat, maupun terbang ke organisasi internasional agar menjadi wakil negaranya sendiri.

Sedangkan untuk keseharian, duta besar bisa setara dengan menteri yang ditempatkan di luar negeri.

Biasanya, duta besar akan ditempatkan di ibu kota negara tujuan.

Duta besar pun menjadi pilihan paling favorit. Apalagi jika berbicara masalah gaji, seorang duta bisa mendapatkan gaji hingga puluhan juta rupiah.

Hal ini tergantung dari negara yang menjadi tempat tujuan karena mata uang yang dipakai pun tergantung dari negara tersebut.

Sebelum bercita-cita menjadi duta besar, sebaiknya kamu pahami dulu proses-prosesnya.

Biasanya, yang harus dilakukan oleh lulusan Hubungan Internasional yaitu mengikuti CPNS di Kementerian Luar Negeri.

Seleksinya dilakukan setiap tahun, kok, jadi kamu jangan khawatir tidak kebagian.

Hal paling penting hanyalah menyiapkan diri kamu sebaik mungkin degan terus belajar dan memperbanyak pengalaman.


Baca juga: 20 Prospek Kerja Ilmu Komunikasi, Peluang, Tugas, dan Gajinya


2. Diplomat

Bagi kamu yang memilih jurusan Hubungan Internasional, pastinya tidak akan asing dengan profesi diplomat.

Diplomat yaitu staf yang memang ditugaskan untuk menjadi perwakilan negara yang memiliki misi seputar diplomatik.

Maka dari itu, tidak heran jika seorang diplomat mengurusi kerjasama antara negaranya sendiri dengan negara lain.

Dengan menjadi diplomat, kamu bisa bekerja di kantor kedutaan negara sendiri, loh, misalnya negara kita yaitu Indonesia.

Akan tetapi, kamu pun bisa ditempatkan di negara asing selama waktu yang sudah ditentukan.

Jadi, jangan heran jika kamu menjadi diplomat, tempat kerjamu akan berpindah-pindah, apalagi jika ditempatkan atau ditugaskan sebuah misi di organisasi internasional.

Maka, bisa dipastikan jika kamu akan tinggal di negara yang berbeda-beda.

Namun, ada pula yang tidak ditugaskan ke luar negeri, namun mengurusi hubungan internasional di dalam negeri.

Untuk masalah gaji, seorang diplomat bisa mendapatkan gaji berkisar antara 4 juta rupiah sampai dengan puluhan juta rupiah, tergantung kelas jabatannya. Itu juga belum termasuk tunjangan-tunjangan lain.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menjadi seorang diplomat adalah tugas-tugas utamanya yaitu protecting, representing, promoting, negotiating, dan reporting.

Cara menjadi diplomat pun awalnya harus mengikuti seleksi CPNS di Kementerian Luar Negeri.

Jika lolos, maka harus mengikuti SEKDILU atau Sekolah Dinas Luar Negeri.

Selanjutnya, agar bisa benar-benar mencapai jenjang karir menjadi seorang diplomat setelah berhasil menyelesaikan tugas di luar negeri, harus ikut lagi SESDILU atau Sekolah Staf Luar Negeri dan SESPARLU atau Sekolah Pimpinan Luar Negeri.


Baca juga: 10 Prospek Kerja Kesehatan Masyarakat Beserta Tugas dan Gajinya


3. Government Relations Officer

Jika ingin mencari profesi yang memang menjanjikan setelah lulus jurusan Hubungan Internasional, maka pilihan yang paling tepat adalah menjadi GRO atau Government Relations Officer.

Profesi government relations officer ini akan membuat kamu sebagai lulusan Hubungan Internasional bekerja di perusahaan-perusahaan asing di negaranya sendiri, persis seperti namanya.

Akan tetapi, bisa juga bekerja di luar negeri, dengan jobdesk yang sama yaitu mengurus hubungan antar pemerintah dengan perusahaan asing.

Dengan menjadi government relations officer, maka akan sering melakukan diskusi dengan politisi-politisi dengan bermacam-macam tingkat pemerintahan.

Tujuannya adalah agar bisa memengaruhi legislatif untuk kebijakan-kebijakan mengenai bisnis perusahaan.

Selain itu, bisa juga seorang GRO  meminta dana kepada pemerintah untuk project tertentu.

Gaji yang bisa didapatkan oleh seorang government relations officer mulai dari 5 juta rupiah sampai dengan belasan juta.

Tidak heran jika profesi ini bisa membuat orang berbondong-bondong untuk bisa mendapatkannya.

Jika ingin menjadi GRO, yang harus kamu miliki selain pengetahuan mengenai Hubungan International, juga tentang dunia bisnis.

Sebab, seorang GRO harus bisa mendapatkan deal dengan klien agar tujuannya bisa terlaksana dengan baik.

Selain itu, government relations officer memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak hanya berfokus kepada dirimu sendiri, tetapi juga orang lain.

Kamu bisa mengajarkan staff lain agar bisa melobi setiap peroject yang dipegang.

Jadi, jangan egois dan teruslah sharing ilmu yang kamu miliki kepada orang-orang sekitar yang berjuang di jalan yang sama denganmu.

4. Staff Kedutaan

Tidak hanya menjadi duta besar, buat kamu lulusan Hubungan Internasional, bisa mencoba untuk melamar menjadi staff kedutaan.

Staff kedutaan ini terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya staff ekonomi.

Tugasnya adalah mengatasi berbagai macam masalah mengenai ekonomi di negara sendiri dengan negara asing.

Contohnya yaitu masalah-masalah pajak baik di dalam negeri, maupun luar negeri.

Saat menjadi staff kedutaan, selain staff ekonomi, kamu juga berpeluang untuk menjadi bagian dari staff politik.

Tugas seorang staff politik yaitu mengamati, menganalisa, dan melaporkan ke negara sendiri mengenai situasi politik di negara asing yang menjadi tujuan, biasanya negara yang akan bekerjasama dengan negara sendiri.

Contohnya mengenai masalah yang seringkali menjadi sorotan yaitu terorisme dan juga mengenai kekerasan oleh kelompok politik atau demonstrasi.

Selanjutnya, kamu juga bisa menjadi bagian dari staff konsulat.

Tugasnya yaitu menyiapkan visa dan dokumen-dokumen milik warga negara sendiri yang tertahan di negara lain.

Adapun gaji yang diterima oleh staff kedutaan besar bisa mencapai 14 juta rupiah sampai dengan 20-an juta rupiah.

Jadi, wajar saja apabila banyak lulusan Hubungan Internasional yang berminat menjadi staff kedutaan, apa pun itu jenisnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin menjadi staff kedutaan adalah bahasa yang dikuasai, terutama bahasa Inggris yang mutlak harus terkuasai.

Meskipun profesi lain bagi lulusan Hubungan Internasional memang wajib bisa berbahasa Inggris.

Menariknya, kamu pun bisa mendaftar menjadi staff kedutaan asing.

Biasanya, kedutaan dari luar negeri banyak yang membutuhkan staff yang berasal dari dalam negeri.

Jika kamu ingin mencari tahu mengenai pekerjaan ini, bisa cek langsung di situs resmi kedubes tujuan.

5. Konsultan Internasional

Seperti namanya, profesi konsultan internasional memang bertugas menganalisa sesuatu yang berhubungan antar negara dengan tujuan tertentu.

Maka dari itu, lulusan Hubungan Internasional sangat bisa menjadi konsultan internasional.

Tugas seorang konsultan internasional secara spesifik yaitu membantu perusahaan dengan mencari jawaban pasti mengenai pertanyaan yang berhubungan dengan prospek untuk aktivitas sebuah perusahaan dalam jangkauan pasar internasional.

Untuk menjadi konsultan internasional, tidak harus bisa menguasai semua bidang perusahaan. Jadi, bisa memilih fokus di salah satu bidang seperti manajemen, sumber daya manusia, strategi perusahaan, riset pasar, IT, teknik, dan masih banyak lagi bidang-bidang lainnya.

Dikarenakan jangkauannya internasional, tentu saja tetap harus menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Jika benar-benar ingin menjadi seorang konsultan internasional, tidak hanya Hubungan Internasional saja yang perlu dikuasai, melainkan pengetahuan dan ilmu tambahan lain, seperti seluk beluk bisnis dan perdagangan.

Semakin banyak ilmu tambahan yang dimiliki, maka semakin besar peluang untuk menjadi konsultan internasional.

Penghasilan yang didapat pun tidak main-main, mulai dari 5 juta sampai dengan puluhan juta rupiah.

Apabila kamu senang berkomunikasi dan menyelesaikan masalah seseorang, menjadi seorang konsultan memang sangat cocok.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah cakupan masalah yang akan diterima oleh konsultan internasional pastinya akan terbilang luas dan berat.

Maka, siapkan wawasanmu seluas-luasnya, ya!

6. International Officer

Untuk lulusan Hubungan Internasional, maka jangan aneh jika pekerjaan yang akan didapat atau dituju, jangkauannya bukan lagi nasional, tetapi juga internasional.

Lulusan dari Hubungan Internasional bisa bekerja di perusahaan asing dan peluang untuk mendapatkannya pun lebih besar.

Jika ingin mendaftar menjadi international officer, bisa memilih ingin bekerja di Kementrian Luar Negeri ataupun Kedutaan Besar Indonesia.

Mengapa peluangnya bisa lebih besar? Karena ilmu yang didapat di jurusan Hubungan International sangat cocok untuk bekerja menjadi international officer, karena memang berada di bidang yang sama.

Tidak hanya KEMENLU atau KEDUBES, bagi kamu yang ingin menjadi international officer pun bisa bekerja di LSM atau Lembaga Sosial Masyarakat, dengan taraf yang internasional pula.

LSM sangat cocok bagi lulusan Hubungan International yang memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Lembaga seperti itu umumnya disebut dengan International Non Governmental Organization atau INGO karena bergerak di luar pemerintahan.

Lalu, tidak perlu khawatir mengenai gaji yang didapatkan. Masa depan international officer terbilang cerah karena gaji mulai 5 juta rupiah hingga puluhan juta.

Jadi, kamu bisa fokus untuk terjun mengabdi di masyarakat dengan tanpa mengkhawatirkan penghasilanmu.

7. Tenaga Ahli Anggota DPR

Apabila menyukai hal-hal berbau politik, bagi lulusan Hubungan Internasional  bisa mencoba untuk mendaftar menjadi tenaga ahli anggota DPR.

Tugas seorang tenaga ahli anggota DPR ini tentu akan selalu berurusan dengan politisi karena lingkungannya yang berada di dalam anggota legislatif dan eksekutif, sehingga bisa bekerja di pusat maupun daerah.

Tugas-tugasnya meliputi mencari informasi yang dibutuhkan, menganalisis, memberi saran, dan merekomendasikan informasi.

Lebih jelasnya, tenaga ahli anggota DPR yaitu membantu saat ada rapat komisi, menganalisis daerah-daerah tercakup pemilihan anggota DPR tertentu, menyusun kajian-kajian, dan pekerjaan lain yang masih berhubungan dengan bidang legislatif dan juga pengawasan.

Selain itu, nanti juga wajib memberikan laporan mengenai tugas-tugas yang diberikan kepada anggota DPR tersebut secara konsisten.

Adapun gaji seorang tenaga ahli DPR yang didapat bisa mencapai 9 juta rupiah, bahkan bisa lebih.

Namun, persyaratan yang harus dilalui memang terbilang berat bagi masyarakat umum. Di antaranya, pendidikan minimal harus S2 dengan IPK minimal 3,0. Usianya pun maksimal 60 tahun.

Meski lulusan Hubungan Internasional, tetap harus melampirkan skor TOEFL dengan minimal 500.

Jadi, pastikan jika kamu benar-benar menguasai bahasa Inggris.

8. Politisi

Sebagai lulusan Hubungan Internasional, maka prospek kerja yang bisa dipilih selanjutnya adalah politisi.

Dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional, maka mahasiswa akan terbiasa dengan berpikir kritis, dituntut agar selalu peka terhadap masalah-masalah politik, dan juga aktif terjun ke dalamnya, baik lingkungan nasional maupun internasional.

Jadi, kesadaran mahasiswa untuk berpolitik akan semakin meningkat.

Jika ingin menjadi seorang politisi, harapannya bagi mahasiswa lulusan Hubungan Internasional akan lebih kritis mengenai kebijakan di negara sendiri ataupun internasional. Namun, yang paling diutamakan memang negeri sendiri.

Tugas seorang politisi pun bisa menjadi penghubung suara rakyat dan membuat kebijakan-kebijakan yang didasari oleh aspirasi rakyat.

Contoh dari politisi yaitu anggota-anggota pemerintahan, baik daerah maupun pusat.

Gaji yang bisa didapatkan oleh seorang politisi bisa belasan juta rupiah, bahkan sampai puluhan juta.

Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila banyak yang berlomba-lomba mencalonkan diri menjadi politisi.

Sebelum menjadi kepala dari suatu lembaga politik, bisa dimulai dari bergabung dengan salah satu partai politik di posisi bawah.

Jika melakukan pekerjaan dengan baik dan tekun, maka bisa segera naik jabatan menjadi pemimpin.

9. Dosen

Apabila senang mengajar atau berbagi ilmu ataupun memiliki cita-cita menjadi guru, dengan lulus jurusan Hubungan Internasional bisa mendaftarkan diri sebagai dosen.

Dosen adalah profesi yang memberikan pengajaran di kampus, memberikan tugas dan ujian.

Akan tetapi, selain mengajar di kelas, dosen pun bertanggungjawab untuk membimbing mahasiswanya untuk menjadi orang yang kompeten di bidang yang dipelajarinya, yang tak lain adalah Hubungan Internasional.

Tugas seorang dosen pun sebenarnya cukup luas. Jika sudah berprofesi sebagai dosen, maka hal-hal yang harus dilakukan lainnya yaitu mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan Hubungan Internasional yang sudah ada. Caranya yaitu dengan terus melakukan penelitian ilmiah.

Maka dari itu, seorang dosen tidak boleh bersikap malas gerak, serta dosen harus siap terjun untuk mengabdi kepada masyarakat.

Gaji seorang dosen bisa mulai dari 5 juta rupiah sampai dengan belasan juta.

Akan tetapi, tentunya pendidikan yang dimiliki untuk menjadi dosen minimal harus S2.

Selama mengenyam S2, lulusan Hubungan Internasional bisa mencoba mendaftar terlebih dahulu sebagai asisten dosen.

Tugasnya yaitu membantu dosen dalam menyiapkan materi ajar, mengajar di kelas, dan tugas-tugas lainnya.

10. Jurnalis atau Wartawan

Kamu suka menulis, tetapi kuliah di jurusan Hubungan Internasional?

Jangan khawatir karena lulusan Hubungan Internasional pun bisa meneruskan hobi menulis, yaitu menjadi jurnalis atau wartawan.

Kemampuan mahasiswa Hubungan Internasional dalam berpikir kritis, baiknya dalam berkomunikasi, melakukan riset, serta menganalisa masalah-masalah yang terjadi sesuai dengan data yang ada di lapangan, sangat cocok menjadi jurnalis yang memang dituntut untuk menyampaikan informasi dengan data yang akurat.

Tidak hanya itu pula, informasi yang disampaikan oleh seorang jurnalis selain dari dalam negeri juga bisa dari luar negeri.

Mahasiswa Hubungan Internasional sejak masa perkuliahan sudah dituntut untuk mengetahui masalah, baik dari dalam maupun luar negeri, jadi akan sangat cocok jika masalah-masalah tersebut ditulis menjadi informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat.

Gaji seorang jurnalis bisa mulai dari 3 juta sampai dengan 5 juta rupiah sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.

Jadi, jangan sia-siakan bakat menulis karena yang bisa menjadi jurnalis tidak mesti lulusan jurusan Komunikasi.

Pendidikan minimal pun S1. Jika ingin melanjutkan S2, bekerja sebagai jurnalis salah satu pilihan yang tepat.


Baca juga: 10 Prospek Kerja Administrasi Bisnis Paling Diminati


***

Itulah 10 prospek kerja Hubungan Internasional yang bisa menjadi pilihan kamu setelah lulus nanti.

Namun, kamu tidak hanya bisa berpatok pada sepuluh prospek kerja ini, tetapi juga bisa bekerja di profesi lain, sesuai dengan keinginanmu sendiri.

Masih banyak profesi di luar sana yang bisa kamu coba dan daftar.

Dalam memilih prospek kerja sesuai bidang studi yang diambil adalah bertanggungjawab dan konsisten ketika bekerja.

Kalau kamu sekarang hendak memilih jurusan kuliah di Hubungan Internasional, atau sedang menempuh pendidikan di jurusan ini, atau bahkan sudah bekerja di bidang Hubungan Internasional, jangan lupa sharing pengalaman kamu di kolom komentar, ya!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *