Kamu kuliah di jurusan kehutanan? Simak ulasan berikut: prospek kerja kehutanan yang bisa kamu jadikan referensi untuk masa depan kamu.
Bagi pecinta alam dan lingkungan, masuk ke jurusan kehutanan menjadi hal yang bisa kamu pertimbangkan.
Nantinya, kamu akan belajar ilmu kehutanan yang mempelajari tentang ekologi hutan, ilmu tanah, satwa, fisiologi tumbuhan, hingga pengolahan dan manajemen hasil hutan.
Bukan hanya itu, kamu juga akan belajar bagaimana cara melestarikan hutan melalui program rehabilitasi serta perlindungan hutan yang memiliki kaitan erat dengan berbagai masalah lingkungan.
Walaupun jurusan ini jarang diketahui, prospek kerja kehutanan memiliki peluang luas dengan gaji besar, loh.
Penasaran apa saja prospek kerja kehutanan? Berikut ini 10 prospek kerja kehutanan yang bisa kamu jadikan bahan pertimbangan,
Daftar Isi
1. Teknisi Konservasi Lingkungan
Bagi kamu yang bercita-cita untuk bekerja menjadi teknisi konservasi lingkungan, maka kamu berkesempatan untuk bekerja di luar negeri, loh.
Data LinkedIn menunjukkan bahwa pekerjaan teknisi konservasi lingkungan menjadi salah satu pekerjaan yang banyak dicari oleh perusahaan Amerika Serikat.
Hal ini dikarenakan seorang teknisi konservasi lingkungan memiliki kemampuan dalam hal manajemen cuaca, manajemen lalu lintas, hingga manajemen limbah berbahaya.
Adapun peran dan tanggung jawab seorang teknisi konservasi lingkungan yaitu:
- Mampu merancang penyusunan program di bidang lingkungan hidup.
- Mampu melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup.
- Bersedia melakukan pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan, pemulihan kualitas lingkungan hidup, serta konservasi lingkungan.
- Bisa membuat desain, melakukan produksi, serta melakukan pemeliharaan peralatan di pabrik pembuat alat pencegah polusi.
- Bersedia memantau perkembangan lingkungan, menyajikan informasi fakta, serta memberikan solusi terhadap berbagai masalah lingkungan.
Bagi yang ingin menjadi teknisi konservasi lingkungan, kamu harus memiliki beberapa pengetahuan dan keahlian, seperti:
- Pengetahuan terkait ilmu kesehatan lingkungan.
- Pengetahuan terkait ilmu biologi serta geografi.
- Memiliki keahlian dalam pengolahan limbah.
- Memiliki keahlian dalam penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Inggris.
- Pengetahuan terkait ilmu hukum lingkungan.
- Pengetahuan terkait mekanika serta elektronika produksi.
- Memiliki pengetahuan terkait keselamatan serta keamanan.
Terkait informasi gajinya, kamu akan menerima penghasilan mulai dari Rp 3.500.000 sampai Rp 5.000.000 per bulannya.
Baca juga: 20 Prospek Kerja Akuntansi beserta Tugas dan Gajinya
2. Auditor Kehutanan
Lulusan kehutanan memiliki peluang besar untuk menjadi seorang auditor kehutanan karena pekerjaan ini sedang banyak dibutuhkan oleh beberapa perusahaan di Indonesia.
Syarat umum menjadi seorang auditor kehutanan yaitu:
- Pendidikan S1.
- Sudah lulus pelatihan calon auditor yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan, maupun lembaga lain yang sudah diakui pemerintah.
- Sudah pernah mengikuti magang.
- Memiliki sertifikat kompetensi auditor yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sementara untuk tugas dan tanggung jawab seorang Auditor Kehutanan adalah sebagai berikut:
- Memiliki kemampuan sesuai dengan bidang yang akan ditempati, termasuk dalam membuat pertimbangan teknis diperlukan.
- Memiliki keterampilan melakukan audit.
- Ahli dalam melakukan sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)
Beberapa lembaga sertifikasi hutan yang menyediakan prospek kerja Auditor Kehutanan adalah:
- Sertifikasi PHPL dan PHBML.
- Forest Stewardship Council.
- International Tropical Timber Organization.
- Lembaga Ekolabel Indonesia.
- Sustainable Forest Management.
Untuk gaji Auditor Kehutanan, kamu akan menerima penghasilan sekitar Rp 4 juta setiap bulannya, dan akan terus bertambah sesuai pengalaman dan tempat kamu bekerja nanti.
3. Bidang Pemetaan Hutan
Prospek kerja lulusan kehutanan bisa juga bekerja di bidang pemetaan hutan.
Ketika bekerja di sini, kamu akan menerima tugas untuk melakukan pemetaan lahan yang akan dibatasi sebagai hutan lindung, hutan produksi, serta hutan lainnya.
Tujuan dari pemetaan hutan adalah untuk mengetahui klasifikasi serta persebaran pertumbuhan yang ada di hutan tersebut.
Ilmu yang mesti kamu kuasai ketika hendak bekerja di bidang pemetaan hutan adalah ilmu kartografi.
Kartografi sendiri merupakan ilmu yang khusus mempelajari tentang segala sesuatu terkait peta, mulai dari sejarah, perkembangan, pengetahuan, pembuatan peta, penyimpanan, hingga cara-cara penyimpanan.
Sehingga, saat bekerja di sini, kamu mesti memiliki kemampuan dalam membuat bayangan atau gambaran berupa peta, dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena ilmu ini pasti dipelajari saat kamu duduk di bangku kuliah di jurusan kehutanan.
Jadi, perhatikan setiap ada mata kuliah ini, lalu kembangkan pengetahuanmu terkait pemetaan hutan dengan menjadi relawan, ikut organisasi, dan lain sebagainya.
Gaji di bidang pemetaan hutan akan kamu terima sebesar Rp 4.200.000 hingga Rp 6.700.000 per bulan, tergantung pengalaman dan kinerja kamu sendiri.
4. Ahli Bibit Tanaman Hutan
Prospek kerja kehutanan berikutnya adalah kamu bisa menjadi seorang ahli bibit tanaman hutan.
Peluang kerja di sini sangat besar bagi para lulusan kehutanan, karena hanya jurusan inilah yang bisa menyeleksi bibit terbaik untuk tanaman hutan, serta melakukan pekerjaan lainnya.
Perlu kamu ketahui, ahli bibit tanaman hutan adalah suatu pekerjaan yang berkaitan dengan pembangunan sumber daya genetik, melestarikan dan memuliakan tanaman hutan, melakukan pengadaan serta pengedaran benih dan bibit, lalu melakukan sertifikasi.
Kamu akan diserahkan beberapa tugas terkait penyusunan rencana pembibitan, melakukan serifikasi perbenihan dan pembibitan, dan pengelolaan sumber benih serta sumber daya genetik.
Lalu, kamu juga harus bisa melakukan pengujian terkait mutu bibit dan benihnya, melakukan pemantauan peredaran benih dan bibit tanaman hutan, serta menyajikan informasi lengkap terkait perbenihan dan pembenihan, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Dalam melakukan tugas nati, kamu tidak perlu khawatir karena semua hal itu sudah dipelajari di bangku kuliah.
Sementara itu, gaji yang akan kamu terima saat menjadi ahli bibit tanaman hutang adalah sekitar Rp.5 juta sampai Rp.6 juta tergantung pengalaman dan tempat kamu bekerja.
5. Ahli Konservasi Hutan
Lulusan ilmu kehutanan bisa menjadi seorang ahli konservasi hutan dan memiliki peluang kerja cukup luas disini.
Tugas yang mesti kamu lakukan adalah menjaga serta melindungi hutan, termasuk melindungi hewan dan tumbuhan di dalamnya.
Lalu, untuk tugas spesifik ahli konservasi hutan, yaitu:
- Mampu memberikan bantuan teknis seputar konservasi tanah, air, hutan, maupun sumber daya alam terkait.
- Mampu mengumpulkan data yang berkaitan dengan kondisi, isi, ukuran, serta karakteristik lain dari jalur hutan bersama para pengawas hutan.
- Mampu membantu para ilmuan konservasi terkait cara mengelola, memperbaiki, serta melindungi wilayah hutan dan habitat asli satwa liar.
- Mampu mengelola segala aktivitas terkait perlindungan hutan, seperti pengendalian kebakaran, pelatihan mengenai pemadam kebakaran, serta mampu melakukan koordinasi deteksi kebakaran dan program pendidikan publik.
- Kamu harus bisa melatih dan memimpin petugas hutan dalam melakukan konservasi terkait kegiatan musiman, diantaranya melakukan penanaman bibit pohon, melakukan pemadaman kebakaran hutan, serta memelihara berbagai macam fasilitas rekreasi.
- Bersedia untuk melakukan patroli di area taman hutan nasional untuk melindungi sumber daya dari berbagai kerusakan.
Untuk bisa menjadi seorang ahli konservasi hutan, kamu bisa bergabung bersama perusahaan yang aktif melakukan konservasi kehutanan.
Sementara untuk gajinya, rata-rata kamu akan menerima sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta setiap bulannya.
6. Tenaga Inventarisasi Hutan (Timber Cruiser)
Tenaga inventarisasi hutan atau dikenal dengan sebutan timber cruiser merupakan suatu pekerjaan untuk memperoleh informasi seputar kualitas dan kuantitas sumber daya hutan.
Pekerjaan ini menjadi dasar dalam melakukan perencanaan serta kebijakan yang ada dalam proses pengelolaan hutan.
Seorang tenaga inventarisasi hutan akan memiliki tugas dan tanggung jawab seperti:
- Melakukan teknik sampling agar bisa mengambil petak ukur di lapangan.
- Mengelola sumber daya hutan dengan baik sesuai pekerjaan yang dilakukan.
- Menguasai berbagai peralatan yang digunakan saat melakukan sampling, observasi awal, dan lainnya.
- Mampu mengelola atau manajemen hutan.
- Mampu melakukan kegiatan survei atau pengumpulan data dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, agar bisa mengetahui kondisi sumber daya hutan dan lingkungan saat itu.
Perlu diperhatikan juga, jika kamu tertarik bekerja di sini, pastikan untuk mengasah kemampuan berfikir secara kritis dan sistematis, lalu memahami metode sampling yang akan digunakan dalam pekerjaan itu sendiri.
Gaji seorang tenaga inventarisasi hutan adalah sekitar Rp 4 juta hingga Rp 6 juta tergantung perusahaan yang kamu ikuti.
7. Kementerian Kehutanan
Siapa sangka, seorang lulusan kehutanan berpeluang besar bekerja di kementerian kehutanan, loh.
Saat bekerja di kementerian kehutanan, kamu akan memiliki tugas serta tanggung jawab seperti melakukan penyelenggaraan urusan pemerintah di bidang kehutanan agar bisa membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
Selain itu, kamu juga memiliki tugas dan tanggung jawab spesifik, di antaranya:
- Mengelola konservasi SDA (Sumber Daya Alam) dan ekosistemnya.
- Pengelolaan hutan produksi dan meningkatkan daya saing industri primer hasil hutan.
- Melakukan pengendalian dampak perubahan iklim.
- Melakukan pengendalian terkait kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar.
- Melakukan pengendalian terhadap ancaman, gangguan, serta pelanggaran hutan.
- Menyusun rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan hutan lindung.
Masih banyak lagi tugas dan tanggung jawab saat kamu bekerja di Kementerian Kehutanan.
Tenang saja, tugas-tugas itu akan dibagi sesuai bidang yang kamu tempati, kok.
Sementara untuk gajinya sendiri, kamu akan mendapatkan penghasilan rata-rata Rp 4 juta sampai Rp 5 juta per bulannya.
Menariknya, gaji per bulan itu akan terus meningkat tergantung pengalaman atau jabatan yang kamu miliki.
8. Industri Kayu atau Perajin Mebel
Prospek kerja kehutanan berikutnya adalah kamu bisa bekerja di salah satu industri kayu atau membuka usaha perajin mebel.
Tentunya, pekerjaan ini terbuka luas bagi lulusan kehutanan yang pastinya sudah mengetahui jenis kayu apa saja yang bagus untuk dijadikan mebel.
Ada banyak industri kayu yang bisa kamu pilih, seperti industri penggergajian kayu, industri vinir atau veneer, industri kayu lapis, industri serpih kayu, dan laminated veneer lumber.
Secara umum, kamu yang bekerja di industri kayu akan memiliki tugas untuk melakukan penyiapan penggergajian kayu, melakukan pemeriksaan produk dari olahan kayu yang siap kirim, menyediakan kayu sesuai kebutuhan dengan kualitas terbaik, dan masih banyak lagi.
Sementara itu, bagi kamu yang ingin menjadi perajin mebel, maka harus melakukan tugas dan tanggung jawab, seperti:
- Mampu menggambar desain produk mebel sesuai pesanan dari klien.
- Mampu memberikan konsultasi efektif mengenai bentuk dan bahan produk mebel yang cocok kepada para klien.
- Mampu memperbaiki perabotan rumah tangga yang sudah usang, sehingga bisa layak pakai dan digunakan kembali.
- Mampu mengembangkan ide-ide kreatif saat melakukan desain produk mebel.
Sehingga, seorang perajin mebel diharapkan mampu memiliki keahlian serta pengetahuan, seperti:
- Berfikir kreatif
- Membuat desain unik dan menarik
- Inovasi tinggi
- Manajerial yang baik
- Kemampuan negosiasi baik
- Komunikasi baik dan lancar, sehingga mudah dimengerti
- Memahami tentang material kayu
Dengan begitu, kamu bisa membuat berbagai macam produk mebel, di antaranya kursi, lemari, meja, dan masih banyak lagi.
Pendapatan yang akan didapatkan setiap bulan pun sangat besar, yaitu berada di kisaran angka Rp 5 juta hingga belasan juta, tergantung klien yang kamu layani.
Baca juga: 10 Prospek Kerja Farmasi beserta Peluang, Gaji, dan Tugasnya
9. Bekerja di LSM
Saat kamu masih duduk di bangku kuliah dan ikut aktif dalam program relawan kehutanan, maka cocok sekali buat bekerja di LSM.
LSM merupakan singkatan dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang memiliki peran dalam melestarikan hutan dan menyuarakan berbagai hal terkait hutan, seperti penebangan liar, pembakaran liar, eksploitasi hewan dan tumbuhan, serta masih banyak lagi.
Tugas dan tanggung jawab kamu saat bekerja di LSM atau NGO, yaitu:
- Mampu melakukan perancangan dan pengembangan proyek dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
- Mampu bekerja untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terkait pentingnya melindungi sekaligus melestarikan hutan, melalui berbagai tindakan seperti kegiatan pers, lobi, dan aktivitas lainnya.
- Mampu menangani permasalahan kehutanan yang terjadi di Indonesia.
- Mampu memberikan solusi terkait perlindungan hayati, proses pengelolaan sumber daya alam, serta perubahan iklim untuk kepentingan masyarakat umum, serta alam sendiri.
- Mampu melakukan pembangunan masyarakat dan konservasi alam.
- Mampu memberikan edukasi dan dorongan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar hutan agar melestarikan hutan, termasuk menjaga flora dan fauna di dalamnya.
Beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia yang bisa kamu pilih, di antaranya:
- PEKA Indonesia Foundation (Peduli Konservasi Alam Indonesia)
- LESTARI Indonesia
- Yayasan Konservasi Alam Nusantara
- Rumah YAPEKA (Rumah Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi Alam)
- Asean Social Foresty Network (ASFN)
- The Center for People and Forests
- Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat (FKKM)
- HuMA (Community and Ecological Based Society for Law Reform)
- Working Group on Forest Land Tenure (WG Tenure)
- World Agroforestry Centre
- Kemitraan Partnership
Gaji yang akan kamu dapatkan saat bekerja di LSM adalah sekitar Rp 5 juta per bulan tergantung lembaga yang kamu ikuti.
Baca juga: 20 Prospek Kerja Manajemen beserta Tugas dan Gajinya
10. Dosen
Bagi kamu yang tertarik bekerja di dunia pendidikan, maka bisa menjadi seorang dosen yang mengajar tentang ilmu kehutanan.
Seorang dosen ilmu kehutanan memiliki tugas dan tanggung jawab, yaitu:
- Mampu melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu memberikan pendidikan dari pengajaran, membimbing para mahasiswa dalam melakukan penelitian dan pengembangan, serta membimbing saat melakukan pengabdian kepada masyarakat.
- Mengajar ilmu-ilmu terkait kehutanan, seperti pengukuran sumber daya hutan, ilmu tanah dan hutan, ekologi hutan, dasar-dasar konservasi sumber daya hutan, anatomi dan identifikasi kayu, konservasi tanah dan air, serta masih banyak lagi.
- Melakukan perencanaan serta pelaksanaan proses pembelajaran, dan menilai serta mengevaluasi hasil pembelajaran tersebut.
- Mampu mengembangkan berbagai program kuliah jurusan kehutanan, termasuk bahan ajarnya agar diterima dengan baik oleh para mahasiswa.
- Ikut membimbing tugas akhir mahasiswa, tugas laporan akhir, bimbingan skripsi, tesis, disertasi, dan menjadi bagian dari pengujinya.
Jika kamu tertarik menjadi dosen ilmu kehutanan, pastikan untuk kembali mengambil pendidikan pascasarjana atau S2 agar bisa menjadi seorang dosen tetap di salah satu perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Sementara untuk gaji yang bakal kamu terima, yaitu sekitar Rp 3 juta sampai Rp 7 juta tergantung pengalaman kerja, tingkatan, serta tempat bekerja sendiri.
***
Itulah 10 prospek kerja kehutanan yang bisa kamu ketahui dan dijadikan sebagai jenjang karir di masa depan nanti.
Pastikan kamu memilih jenis prospek kerja berdasarkan kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang kamu miliki.
Meskipun peminatnya masih belum cukup luas, namun prospek kerja yang dimiliki begitu luas dengan peluang gaji besar, apalagi jika pengalaman kamu banyak dan kinerja kamu baik.
Kalau kamu sedang menempuh pendidikan di jurusan kehutanan, jangan lupa share pengalaman kamu di kolom komentar, ya!